Naik LRT Palembang 2025: Ini Jalur, Harga Tiket dan Cara Mudah Keliling Kota Pempek

Rutenya yang melintasi 13 stasiun strategis di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Tasmalinda
Jum'at, 30 Mei 2025 | 20:55 WIB
Naik LRT Palembang 2025: Ini Jalur, Harga Tiket dan Cara Mudah Keliling Kota Pempek
panduan naik LRT Palembang atau LRT Sumsel

SuaraSumsel.id - Sejak diresmikan pada Juli 2018, Light Rail Transit (LRT) Palembang telah mengukir sejarah sebagai transportasi publik modern berbasis rel pertama di luar Pulau Jawa.

Kehadirannya tidak hanya menjadi penanda suksesnya Asian Games 2018 di kota ini, tetapi juga menjelma menjadi urat nadi mobilitas yang vital bagi warga Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Lebih dari enam tahun beroperasi, LRT Palembang tetap relevan, bahkan semakin menunjukkan urgensinya dalam menghadapi tantangan urbanisasi dan kebutuhan transportasi massal yang efisien.

Membangun Jembatan Udara di Atas Sungai Musi

Baca Juga:Harga Emas Hari Ini di Palembang Tembus Rp1,9 Juta, Cek Daftar Lengkap per Gram

Proyek LRT Palembang bukanlah sekadar pembangunan infrastruktur biasa.

Ini adalah manifestasi dari visi jangka panjang untuk menciptakan sistem transportasi terintegrasi yang mampu mengatasi kemacetan dan mendukung pertumbuhan ekonomi kota.

Dengan membentang sepanjang 23,4 kilometer dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II hingga Stasiun DJKA di Jakabaring, LRT ini secara efektif menghubungkan berbagai pusat keramaian, fasilitas publik, hingga kawasan olahraga utama.

Rutenya yang melintasi 13 stasiun strategis, termasuk Asrama Haji, RSUD Siti Fatimah, PIM (Palembang Icon Mall), Pasar Cinde, Ampera, hingga Jakabaring Sport City (JSC), memungkinkan penumpang untuk mengakses destinasi penting dengan mudah dan cepat.

Jalur layang (elevated) yang mendominasi sebagian besar rute, bahkan melewati ikon kota Jembatan Ampera, tidak hanya menawarkan pemandangan kota yang unik tetapi juga meminimalkan dampak terhadap lalu lintas di bawahnya.

Baca Juga:Ari Lesmana Siap Temani Kamu Nyanyi 'Mangu' di Eleu Cafe Palembang, Ini Harga Tiketnya

Tarif Terjangkau, Aksesibilitas Tinggi

Salah satu kunci keberlanjutan LRT Palembang adalah penetapan tarif yang terjangkau bagi berbagai lapisan masyarakat.

Berdasarkan informasi terkini (per Mei 2025), tarif perjalanan LRT Palembang adalah sebagai berikut:

  1. Dari/menuju Stasiun Bandara: Rp 10.000,- per orang
  2. Dari/menuju stasiun non-bandara (antar stasiun): Rp 5.000,- per orang

Pembayaran dapat dilakukan dengan berbagai metode non-tunai, seperti kartu uang elektronik (e-money) dari berbagai bank, atau melalui aplikasi pembayaran digital tertentu yang terintegrasi.

Kemudahan ini semakin mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.

Operasional yang Konsisten dan Terus Berinovasi

LRT Palembang beroperasi setiap hari dengan jadwal yang teratur. Umumnya, kereta pertama akan berangkat dari stasiun awal sekitar pukul 06.00 WIB dan kereta terakhir sekitar pukul 20.00 WIB.

Jeda keberangkatan (headway) bervariasi tergantung waktu, namun secara umum berkisar antara 15-20 menit pada jam sibuk dan 30-45 menit di luar jam sibuk.

Manajemen operasional terus berupaya meningkatkan efisiensi dan kenyamanan penumpang.

Ini termasuk pemeliharaan rutin, peningkatan sistem sinyal, dan pengembangan fasilitas pendukung di stasiun. Integrasi dengan moda transportasi lain, seperti bus Trans Musi dan angkutan kota, juga terus didorong untuk menciptakan sistem transportasi terpadasi yang holistik.

Sejumlah stasiun besar dilengkapi dengan fasilitas park and ride, memudahkan penumpang yang datang dengan kendaraan pribadi untuk melanjutkan perjalanan dengan LRT.

LRT Sumsel tambah 8 perjalanan selama musim Lebaran Idul Fitri 2022. [ANTARA]
LRT Sumsel tambah 8 perjalanan selama musim Lebaran Idul Fitri 2022. [ANTARA]

Dampak Positif dan Tantangan ke Depan

Kehadiran LRT Palembang telah membawa dampak positif yang signifikan. Selain mengurangi tingkat kemacetan di beberapa ruas jalan, LRT juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca, sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan.

Peningkatan mobilitas juga berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi lokal, memudahkan wisatawan menjangkau destinasi ikonik dan pusat perbelanjaan.

Namun, seperti halnya setiap sistem transportasi publik, LRT Palembang juga menghadapi tantangan. Optimalisasi jumlah penumpang di luar jam sibuk, perluasan cakupan rute dan peningkatan sinergi dengan tata ruang kota adalah beberapa aspek yang terus menjadi perhatian pemerintah daerah dan operator.

Edukasi masyarakat mengenai budaya menggunakan transportasi publik juga menjadi kunci keberlanjutan.

Sebagai fondasi transportasi modern di Sumatera Selatan, LRT Palembang terus beradaptasi dan bertumbuh.

Ia bukan sekadar rangkaian gerbong yang bergerak di atas rel, melainkan simbol kemajuan, efisiensi, dan komitmen Palembang untuk menjadi kota metropolitan yang berkelanjutan, dengan LRT sebagai jantung mobilitasnya yang tak pernah berhenti berdenyut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini