Ia juga menjelaskan bahwa koperasi Merah Putih adalah bagian dari program prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, bersama Kredit Usaha Rakyat (Rp300 triliun) dan Program Makan Bergizi Gratis (Rp200 triliun).
Sebagai bukti keseriusan, Inpres dan Kepres Nomor 9 Tahun 2025 telah diterbitkan untuk membentuk Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi.
Di tingkat provinsi, Satgas diketuai oleh Gubernur, dibantu Sekda, kepala OPD koperasi, dan pejabat pratama bidang koperasi.
Dengan struktur jelas, pengawasan ketat, dan sumber dana yang kuat, koperasi Merah Putih dirancang untuk menjadi solusi jangka panjang ekonomi desa, bukan sekadar program sesaat.
Baca Juga:ASN Wajib Tahu! Ini Ragam Keuntungan Pinjaman Bank Sumsel Babel untuk Masa Depan Finansialmu
“Setiap rupiah dana harus diawasi. Kepala daerah jangan hanya hadir saat launching, tapi terus kawal di lapangan,” tegas Deru.
Peluncuran di Sumsel mendapat apresiasi tinggi dari pusat.
Sumatera Selatan dinilai sebagai daerah yang paling siap dan progresif dalam menjalankan program koperasi Merah Putih, dan berpotensi menjadi model nasional yang akan diadopsi oleh provinsi lain.
Dengan melibatkan langsung masyarakat desa, Koperasi Merah Putih hadir bukan hanya sebagai mesin penggerak ekonomi lokal, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan sosial yang menyentuh berbagai aspek kehidupan warga.
Ini bukan sekadar koperasi konvensional, melainkan wadah yang membuka akses terhadap pendidikan finansial, layanan kesehatan, distribusi pangan, hingga penguatan daya tahan ekonomi desa.
Baca Juga:Bukan Klub Baru Biasa, Cik Ujang Disebut Bakal Akuisisi Tim Lama Jadi Sumsel United
Unit-unit usahanya pun dirancang menyeluruh dan modern—mulai dari kantor koperasi yang representatif, agen sembako dengan harga grosir, layanan simpan pinjam elektronik, pangkalan gas elpiji 3 kg, agen pupuk, hingga fasilitas vital seperti klinik dan apotek desa.
Tak hanya itu, koperasi juga dilengkapi gudang berpendingin untuk menjaga kualitas pangan, logistik desa yang terhubung dengan PT Pos Indonesia, serta layanan keuangan digital lewat agen BNI dan BRILink.
Semua ini menjadikan Koperasi Merah Putih sebagai ekosistem ekonomi mandiri di tingkat desa yang berkelanjutan dan inklusif.
"Plafon yang diberikan untuk masing-masing koperasi adalah sebesar Rp3 miliar. Hingga kini, sudah lebih dari 52 ribu desa yang menyelenggarakan musdessus," ungkap Zulkifli.
Acara peluncuran juga dihadiri oleh para kepala daerah se-Sumsel, Forkopimda, camat, lurah, serta kepala desa se-Sumsel.