5 Tanda Bearing Motor Rusak yang Bisa Sebabkan Kecelakaan

Bearing yang aus akan menyebabkan getaran pada setang kemudi atau bagian bodi motor.

Suhardiman
Selasa, 27 Mei 2025 | 14:48 WIB
5 Tanda Bearing Motor Rusak yang Bisa Sebabkan Kecelakaan
Ilustrasi Bearing Sepeda Motor Rusak. [ChatGPT]

SuaraSumsel.id - Bearing motor menjadi komponen bantalan yang berfungsi untuk mendukung dan memfasilitasi gerakan atau putaran pada berbagai bagian motor, seperti roda, poros, kopling, dan sistem transmisi.

Bearing ini mengurangi gesekan antara bagian yang bergerak sehingga perputaran menjadi halus dan efisien, sekaligus membantu mendistribusikan beban agar tidak terjadi keausan berlebih pada komponen motor.

Dengan kata lain, bearing memastikan bagian-bagian motor yang berputar dapat bergerak dengan lancar dan stabil, sehingga kinerja motor tetap optimal dan tahan lama.

Berikut adalah 5 tanda bearing motor rusak yang paling umum dan perlu diwaspadai:

1. Timbul Suara Berisik atau Kasar dari Roda

Bearing yang rusak biasanya menimbulkan suara berisik, kasar, atau gemeretak dari area roda saat motor berjalan.

Suara ini akan semakin jelas terdengar saat kecepatan bertambah atau saat motor berbelok.
Suara ini muncul akibat bola-bola bearing yang sudah tidak berputar mulus di dalam rumah bearing.

Baca Juga: 

3 Motor Cruiser Murah Bertampang Ala Harley-Davidson: Gunakan Mesin V-Twin, Harga Setara Honda PCX

2. Getaran pada Setang atau Roda

Bearing yang aus akan menyebabkan getaran pada setang kemudi atau bagian bodi motor. Getaran ini terasa tidak wajar dan dapat mengganggu kenyamanan serta kendali saat berkendara. Semakin parah kerusakan bearing, getaran yang dirasakan akan semakin kuat.

3. Ban atau Roda Depan Bergoyang

Jika bearing rusak, roda akan terasa bergoyang atau tidak stabil, terutama pada roda depan.

Hal ini bisa dirasakan saat motor berjalan, terutama ketika melewati jalan tidak rata atau saat melakukan manuver.

Kondisi ini disebabkan adanya kelonggaran (oblak) pada bearing sehingga roda tidak lagi presisi pada porosnya.

Baca Juga: 

Honda Vario Versi Murah dari Kawasaki, Motor Matic Premium yang Siap Bikin Jatuh Cinta

4. Keausan Ban yang Tidak Merata

Bearing yang rusak dapat menyebabkan keausan ban yang tidak rata. Hal ini terjadi karena roda menjadi goyang sehingga kontak ban dengan permukaan jalan tidak merata. Akibatnya, ban cepat aus di satu sisi tertentu.

5. Jarak Bersih (Clearance) Bola Baja dengan Race Ball Terlalu Tinggi

Pada bearing yang sudah aus, jarak antara bola baja dengan race ball menjadi terlalu longgar.
Kondisi ini biasanya terlihat pada motor yang sudah berumur atau sering digunakan dalam kondisi berat.
Clearance yang terlalu besar menandakan bearing sudah tidak layak pakai.

Jika Anda menemukan salah satu atau beberapa tanda di atas pada motor Anda, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan dan penggantian bearing untuk menjaga keamanan dan kenyamanan berkendara.

Dampak parah jika membiarkan bearing motor rusak antara lain:

- Kerusakan komponen lain seperti tromol, velg, rantai, gir, dan sokbreker.

Bearing yang rusak menyebabkan roda bergoyang sehingga posisi tromol tidak pas, membuat rem depan tidak pakem dan kampas rem cepat aus tidak merata.

- Motor menjadi tidak stabil dan bergetar, terutama saat kecepatan tinggi atau bermanuver, sehingga mengurangi kenyamanan dan kontrol berkendara.

- Putaran roda terhambat atau seret, menyebabkan motor kurang bertenaga dan laju tidak optimal.

- Risiko kecelakaan meningkat karena rem tidak responsif dan kemudi terasa berat atau goyang, mengancam keselamatan pengendara.

- Biaya perbaikan membengkak, karena kerusakan merembet ke komponen lain yang harus diganti juga, seperti tromol yang harganya bisa cukup mahal.

Karena bearing tidak bisa diperbaiki, solusi terbaik adalah segera mengganti bearing yang rusak dengan yang baru agar kerusakan tidak meluas dan keselamatan terjaga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini