SuaraSumsel.id - Kasus tewasnya bocah 6 tahun berinisial RDP di Desa Menang Raya, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, menyisakan duka mendalam dan kemarahan publik.
Rozi Yanto (20), sang tetangga sekaligus pelaku, kini telah diamankan polisi. Pengakuannya sungguh mencengangkan yakni kecanduan konten dewasa menjadi pemicu kejahatan biadab ini.
Berikut adalah 6 fakta mengejutkan di balik kasus tragis yang mengguncang OKI:
1. Korban Adalah Bocah 6 Tahun, Tewas Mengenaskan
Baca Juga:Viral Warga Ngamuk, Rumah Pelaku Penculik Bocah 6 Tahun di OKI Rata dengan Tanah
RDP, seorang bocah perempuan yang baru berusia 6 tahun, ditemukan tak bernyawa setelah menjadi korban rudapaksa dan pembunuhan. Usianya yang masih sangat belia menambah pilu kasus ini, menyoroti kerentanan anak-anak terhadap kejahatan seksual.
2. Pelaku Adalah Tetangga Dekat Korban
Rozi Yanto, pelaku keji ini, ternyata adalah tetangga RDP sendiri. Kedekatan ini menjadi ironi pahit, mengingat pelaku seharusnya menjadi figur yang bisa dipercaya, bukan predator. Ia bahkan mengaku sudah mengenal korban sejak enam bulan terakhir.
3. Modus Bujuk Rayu dengan Iming-Iming Jajanan
Untuk melancarkan aksinya, Rozi membujuk RDP dengan tawaran jajanan. Modus ini sering digunakan predator anak untuk menarik korban yang polos dan mudah percaya, menunjukkan betapa liciknya perencanaan kejahatan ini.
Baca Juga:Detik-detik RDP Diculik dan Dibunuh: Tangisan Terakhir Bocah 6 Tahun di OKI
4. Motif Mengerikan: Kecanduan Konten Dewasa
Dalam pemeriksaan polisi, Rozi terang-terangan mengakui bahwa kecanduannya menonton film dewasa adalah pemicu utama perbuatan bejatnya. Ini menjadi alarm serius tentang bahaya paparan konten pornografi, terutama bagi individu yang tidak memiliki filter atau pengawasan.
5. Kekejian di Kebun Karet: Dicekik dan Disetubuhi Dua Kali
Lokasi kejahatan adalah di kebun karet. Rozi mengungkapkan secara dingin bagaimana ia mencekik leher RDP dan membekap mulutnya dengan tangan kiri sebelum menyetubuhi korban dua kali. Detail pengakuan ini memperlihatkan betapa sadisnya aksi pelaku.
6. Santai Meninggalkan Lokasi Setelah Beraksi
Setelah melakukan perbuatan keji tersebut, Rozi meninggalkan korban begitu saja dan pulang ke rumahnya dengan santai. Sikap dingin dan tanpa penyesalan ini menunjukkan betapa gelapnya hati pelaku, mengabaikan nyawa seorang bocah yang tak bersalah.