Sriwijaya FC Bangkit, Semangat SFC Reborn Menatap Liga 2 2025/2026

Elang Andalas ingin terbang lebih tinggi, bukan hanya karena ambisi, tetapi karena sejarah panjang yang tak boleh padam.

Tasmalinda
Kamis, 08 Mei 2025 | 21:14 WIB
Sriwijaya FC Bangkit, Semangat SFC Reborn Menatap Liga 2 2025/2026
Logo Sriwijaya FC. Sriwijaya FC reborn.

SuaraSumsel.id - Sriwijaya FC (SFC) perlahan tapi pasti mulai mengibarkan kembali semangat juangnya menuju musim kompetisi Liga 2 2025/2026.

Setelah melewati berbagai tantangan, keterbatasan, dan dinamika manajemen pada musim sebelumnya, klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini tengah memasuki fase kebangkitan yang sarat makna.

Julukan Elang Andalas kini bukan sekadar simbol, tetapi menjadi representasi tekad untuk kembali terbang tinggi di kancah sepak bola nasional.

Dengan terbentuknya manajemen baru yang dinilai lebih solid dan terstruktur, semangat kebersamaan mulai terasa di dalam tubuh tim.

Baca Juga:Turnamen EPA U-20 Sriwijaya FC Hanya Terima 20 Tim, Ini Alasannya

Optimisme itu terpancar dari langkah-langkah awal yang sudah mulai dilakukan, mulai dari penataan internal, pembenahan komunikasi antar lini, hingga penyusunan strategi jangka panjang.

Manajemen sadar bahwa proses kebangkitan ini bukan perkara instan, namun dengan tekad yang kuat dan dukungan dari seluruh elemen—sponsor, pendukung, dan stakeholder lokal—Sriwijaya FC yakin mampu mengembalikan marwahnya sebagai klub besar yang disegani.

Filosofi “SFC Reborn” bukan hanya menjadi slogan, tapi menjadi titik tolak untuk membangun ulang identitas klub, memperkuat fondasi, serta menyiapkan tim yang mampu bersaing secara kompetitif demi satu tujuan: kembali ke Liga 1.

Direktur Olahraga PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PTSOM), Anggoro Prajesta, menegaskan bahwa proses pembenahan internal telah dimulai dan terlihat adanya kekompakan yang tumbuh dalam tubuh manajemen anyar.

Meskipun banyak keterbatasan di tengah persiapan yang belum ideal, Sriwijaya FC tetap menatap musim depan dengan filosofi baru yang diusung: SFC Reborn.

Baca Juga:Mimpi Jadi Pemain SFC? Ini Syarat Mudah Daftar EPA U-20 Untukmu!

Sebuah semangat kebangkitan yang tidak hanya menjadi jargon, tetapi juga pondasi dalam membangun ulang kejayaan klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan.

“Kami berharap besar bantuan dari para stakeholder, khususnya sponsor-sponsor yang ada di Sumsel. Tanpa dukungan mereka, kami sulit melangkah jauh. Terima kasih juga kepada para suporter dan fans yang tetap setia,” ujar Anggoro.

Ia menjelaskan bahwa ada pembagian tugas dan peran yang berbeda antara manajemen musim lalu dan yang baru terbentuk.

Saat ini, manajemen baru tengah menyusun langkah strategis agar persiapan lebih matang, baik dari sisi teknis, pembentukan tim, maupun rencana jangka panjang lainnya.

“Musim depan adalah tanggung jawab kami sepenuhnya. Kami ingin semuanya lebih terarah, dan kami tahu bahwa membangun ulang bukan hal yang instan,” sambungnya.

Tak hanya fokus pada tim senior, Sriwijaya FC juga menunjukkan keseriusannya dalam pengembangan bibit muda.

Langkah nyata terlihat dengan akan dimulainya kompetisi EPA (Elite Pro Academy) U-20 Sriwijaya FC atau Elang Andalas Muda.

Pendaftaran EPA SFC U-20 ditutup mendadak, kuota langsung penuh.
Pendaftaran EPA SFC U-20 ditutup mendadak, kuota langsung penuh.

Kegiatan ini dinilai sebagai salah satu pencapaian awal yang membanggakan bagi manajemen baru.

“Kita apresiasi penuh bahwa EPA akan segera berjalan. Ini kredit tersendiri untuk manajemen. Kami percaya pembinaan usia muda adalah pondasi utama masa depan Sriwijaya FC,” tambah Anggoro.

Dengan fondasi yang mulai dibangun ulang dan semangat Reborn yang menjadi pijakan utama, Sriwijaya FC tak sekadar menatap Liga 2 musim 2025/2026 sebagai kompetisi biasa.

Lebih dari itu, klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini tengah menyiapkan langkah besar untuk kembali merebut tempatnya di kasta tertinggi sepak bola nasional.

Elang Andalas ingin terbang lebih tinggi, bukan hanya karena ambisi, tetapi karena sejarah panjang yang tak boleh padam.

Klub ini pernah mencatat tinta emas sebagai penguasa Liga Indonesia, dan kini mereka sedang menyusun ulang peta perjalanan untuk kembali ke jalur kejayaan.

Semangat baru dari manajemen, strategi pembinaan pemain muda lewat EPA U-20, hingga filosofi permainan modern yang mulai dirumuskan menjadi bagian dari transformasi total klub.

Namun, semua itu tak akan berarti tanpa dukungan nyata dari publik, sponsor lokal maupun nasional, serta para fans militan yang selama ini setia mendampingi dalam suka dan duka.

Di tengah keterbatasan yang masih membayangi, Sriwijaya FC menjadikan kekompakan dan cinta terhadap klub sebagai bahan bakar utama kebangkitan.

Liga 2 musim depan bukan sekadar kompetisi, tetapi medan tempur untuk membuktikan bahwa kebesaran Elang Andalas belum berakhir—dan bahwa mereka siap kembali bertarung di langit tertinggi sepak bola Indonesia.


BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Bola

Terkini