Di media sosial maupun pemberitaan lokal, kasus remaja terlibat kriminalitas semakin sering mencuat.
Alih-alih menempuh jalur hukum atau pemenjaraan, Pemkot Palembang lebih memilih pendekatan humanis dan edukatif.
Dengan menggandeng satuan elit seperti Yonif 200 Raider, anak-anak tersebut akan dilatih disiplin, dibangun mentalnya, serta diajak mengenal nilai-nilai nasionalisme.
“Mereka bukan musuh masyarakat. Mereka hanya butuh arah, figur, dan ruang pembinaan yang tepat,” ujar Aprizal dengan penuh harap.
Baca Juga:Hakim Tolak Praperadilan Eks Wawako Fitrianti Agustinda, Kasus Korupsi Hibah PMI

Program ini diharapkan dapat menjadi model baru dalam penanganan kenakalan remaja yang bisa diadopsi daerah lain. Pemkot Palembang menargetkan pelatihan ini dapat dimulai dalam waktu dekat, menyusul koordinasi teknis lebih lanjut dengan pihak TNI AD.
“Setelah dua minggu di sana, kami ingin mereka pulang ke rumah bukan lagi sebagai pembuat masalah, tapi sebagai pemuda harapan yang bisa jadi agen perubahan di lingkungannya,” ucap Aprizal.