Menurut Aprizal, program ini bukan sekadar “hukuman” bagi anak-anak yang dianggap bermasalah.
Justru sebaliknya, ini merupakan peluang kedua bagi mereka untuk menemukan kembali jati diri dan masa depan yang lebih cerah.
Program pembinaan di Yonif 200 Raider akan menekankan tiga aspek utama: pembentukan karakter, penguatan ideologi kebangsaan, dan pendalaman nilai keimanan.
“Semoga mereka akan menjadi anak-anak yang baik, seperti yang diharapkan orang tua dan kita semua,” lanjut Aprizal.
Baca Juga:Hakim Tolak Praperadilan Eks Wawako Fitrianti Agustinda, Kasus Korupsi Hibah PMI
Fasilitas dan Dukungan Pemkot
Dalam kunjungannya ke markas Yonif 200 Raider, Aprizal juga melakukan peninjauan terhadap fasilitas yang ada.
Ia menyebutkan bahwa beberapa bagian masih memerlukan pembenahan agar mendukung kenyamanan dan efektivitas proses pembinaan.
“Pemerintah Kota akan mensupport penuh perbaikan fasilitas yang diperlukan. Kami ingin memastikan anak-anak ini mendapatkan suasana yang kondusif, aman, dan nyaman selama proses pembinaan berlangsung,” katanya.
Dinilai Langkah Humanis di Tengah Krisis Moral
Baca Juga:Detik-Detik Ustad di Palembang Jadi Korban Begal: Dianiaya dan Motornya Dibawa Kabur
Langkah ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran publik terhadap maraknya aksi tawuran dan perilaku destruktif anak muda di kota besar, termasuk Palembang.