Saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada awal 2020, pengerjaan proyek APC praktis terhenti.
Sejak saat itu, tak ada lagi aktivitas pembangunan di lokasi. Tahun berganti, tetapi proyek tak kunjung dilanjutkan.
![Tanpak kondisi pasar Cinde Palembang [pemotretan atas]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/06/03/81181-tanpak-kondisi-pasar-cinde-palembang-pemotretan-atas.jpg)
Bangunan yang seharusnya menjadi simbol kemajuan dan kebangkitan ekonomi daerah kini hanya menyisakan dinding seng setinggi dua meter yang mengelilingi lokasi, terkunci rapat dan tak terurus.
Warga yang melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang, hanya bisa melihat potret suram dari proyek yang gagal total.
Baca Juga:Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
"Kontrak kerja dengan pihak pengembang telah resmi kami putuskan," kata seorang pejabat di lingkungan Pemprov Sumsel.
Ia menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh atas kinerja PT Magna Beatum yang dinilai tidak mampu memenuhi kewajiban pembangunan sesuai kesepakatan awal.
Kekecewaan juga datang dari para pedagang asli Pasar Cinde, yang hingga kini belum memiliki tempat usaha tetap. Mereka sempat dijanjikan ruang niaga khusus di lantai-lantai tertentu APC.
Namun, janji tinggal janji. Selama bertahun-tahun, mereka terpaksa berjualan di tempat sementara yang jauh dari layak dan rawan terhadap cuaca serta keamanan.
Sementara itu, dari sisi tata kota, proyek mangkrak ini menjadi ‘luka menganga’ di jantung Palembang.
Baca Juga:Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah
Letaknya yang strategis di pusat kota, dekat simpul transportasi LRT, menjadikannya simbol yang ironis dari kegagalan perencanaan dan pelaksanaan proyek publik yang melibatkan pihak swasta.
Kini publik menantikan langkah lanjutan dari Pemerintah Provinsi Sumsel.
Apakah proyek ini akan dilelang ulang? Apakah ada audit menyeluruh terhadap dana yang sudah dikeluarkan? Dan yang tak kalah penting, apakah akan ada pertanggungjawaban hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat?
Karena pada akhirnya, yang paling dirugikan adalah masyarakat—baik pedagang kecil yang kehilangan tempat berjualan, maupun warga kota yang menyaksikan harapan mereka direnggut oleh proyek besar yang gagal terwujud.