SuaraSumsel.id - PT Pupuk Indonesia (Persero) terus membuktikan komitmen dalam mendukung pertumbuhan UMKM nasional melalui program pembinaan yang berkelanjutan. Salah satu kisah sukses dari program ini adalah Rumah Kain, produsen kain khas Palembang yang berhasil naik kelas berkat pendampingan dari Pupuk Indonesia Group.
Dengan dukungan modal, pelatihan bisnis, serta akses pasar yang lebih luas, Rumah Kain kini tidak hanya berkembang secara signifikan, tetapi juga menjadi pemasok utama dalam ajang fesyen bergengsi, Jakarta Fashion Week (JFW) 2025.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara BUMN dan UMKM mampu menciptakan ekosistem bisnis yang lebih kuat dan berkelanjutan. Dukungan ini sejalan dengan visi Pupuk Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai BUMN yang tidak hanya berfokus pada sektor pangan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dalam memberdayakan UMKM.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menuturkan sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan memiliki tanggung jawab sosial untuk ikut ambil bagian dalam mengembangkan sektor UMKM nasional.
Baca Juga:Pesawat Batik Air Alami Kendala Teknis, Pendaratan Dialihkan ke Palembang
"Menyakini pengembangan sektor UMKM pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara nasional. Pupuk Indonesia percaya bahwa tanggung jawab kami tidak hanya menyuburkan bumi, tetapi juga memupuk jiwa kewirausahaan bangsa. Kami berkomitmen mengoptimalkan peran sebagai BUMN untuk memberdayakan UMKM agar mampu mengembangkan potensi dan menciptakan peluang usaha yang lebih luas," ujarnya.
"Melalui pendampingan UMKM, kami ingin warisan budaya lokal, seperti songket Palembang, dapat dikenal lebih luas dan memberikan dampak positif bagi ekonomi dan budaya Indonesia," sambungnya.
Rumah Kain didirikan pada 2011 oleh Ramaini, seorang pengrajin yang jatuh cinta pada keindahan kain tradisional khas Palembang seperti Songket dan Jumputan namun pada awal pendirian, Ramaini harus menghadapi sulitnya mendapatkan akses permodalan sehingga proses produksi yang dilakukan masih berasal dari pinjaman rekanan.
Pada 2013, Rumah Kain akhirnya bergabung dengan program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, salah satu anak usaha Pupuk Indonesia. Lewat pendampingan itu, Rumah Kain mendapatkan akses yang lebih luas dalam pengembangan bisnisnya.
Tak hanya modal, PUMK Pusri menyediakan pendampingan bisnis, pelatihan strategi pemasaran, hingga legalitas usaha sehingga menjadikan Rumah Kain lebih siap menghadapi persaingan.
Baca Juga:Menjelajahi Masjid Ki Marogan: Warisan Pusat Peradaban Islam di Palembang
Berkat kegigihan Ramaini dan dukungan dari program PUMK Pusri, Rumah Kain berhasil mengembangkan usahanya secara signifikan. Keberhasilan itu nampak dari omset penjualan yang terus meningkat hingga pada 2024 nilainya menyentuh ratusan juta.
- 1
- 2