SuaraSumsel.id - Imlek merupakan sebuah perayaan yang tak hanya menghidupkan suasana dengan warna-warni lampion dan kembang api yang menari di langit malam, tetapi juga menyimpan makna mendalam dalam setiap tradisi yang dilestarikan oleh komunitas Tionghoa.
Di Palembang, sebuah kota yang kaya akan sejarah dan budaya, Imlek tak hanya dirayakan dengan riuhnya pertunjukan barongsai atau liong, tetapi juga dengan sebuah tradisi yang sudah mengakar kuat: berbagi angpao.
Di kawasan Pecinan Palembang misalnya, tradisi ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Thionghoa. Setiap tahun, saat Imlek tiba, rumah-rumah dengan pintu merah dan lampion menyala-nyala menjadi saksi bisu dari ritual penuh kasih sayang ini.
Angpao, amplop merah yang berisi uang, menjadi simbol harapan dan doa terbaik yang diberikan kepada anak-anak dan kerabat dekat keluarga. Lebih dari sekadar pemberian materi, angpao adalah jembatan yang menghubungkan generasi, membawa makna yang lebih dalam tentang penghormatan, keberuntungan, dan kebersamaan.
Baca Juga:Kakak Ungkap Fakta Mengerikan: Sindy Disekap, Ditelantarkan Suami Selama Setahun
Bagi warga Tionghoa di Palembang, angpao bukan sekadar hadiah. Ini adalah simbol dari keberuntungan yang ingin dibagikan, sebuah doa yang dipanjatkan untuk kesehatan, kesejahteraan, dan keberhasilan di tahun yang baru. Di balik setiap angpao, ada harapan agar yang menerimanya dapat menikmati hidup yang lebih baik, lebih bahagia, serta lebih sejahtera.
Di tengah riuhnya kota Palembang, jalan-jalan sempit yang dipenuhi dengan toko-toko kecil yang menjual pernak-pernik khas Imlek dan aroma harum makanan khas Tionghoa, menciptakan suasana layaknya negara Thionghoa.
Di kawasan pecinan 16 ilir Palembang misalnya, di antara deretan rumah dan toko, tradisi berbagi angpao masih terjaga seolah sudah menjadi bagian dari perayaan imlek.
Setiap rumah di kawasan Pecinan memiliki ritualnya sendiri. Pada pagi hari pertama Imlek, keluarga-keluarga Tionghoa akan berkumpul, mengenakan pakaian baru yang melambangkan kesegaran dan harapan akan tahun yang penuh berkah. Setelah makan pagi bersama, mereka akan duduk mengelilingi meja, memberikan angpao atau hadiah kepada anak-anak dan kerabat yang lebih muda.
Sementara anak-anak dengan senyum dan bahagia akan menerima angpao tersebut dengan penuh rasa syukur, sementara para orang dewasa akan mengucapkan doa agar mereka tumbuh sehat, cerdas, dan penuh keberuntungan.
Baca Juga:Unik dan Lezat! Bakpao Karakter Palembang Jadi Favorit Menjelang Imlek 2576
Namun, tradisi ini tidak hanya berlangsung di dalam rumah. Di luar, di tengah hiruk-pikuk pasar dan jalanan yang sibuk, angpao juga dibagikan di antara teman-teman, tetangga, dan siapa pun yang datang berkunjung.