Subsidi Berkurang, Transmusi Hanya Akan Operasikan Dua Koridor Ini di 2025

Pada dua rute tersebut hanya akan dilayani armada mikrobus sebanyak 33 unit.

Tasmalinda
Senin, 09 Desember 2024 | 16:02 WIB
Subsidi Berkurang, Transmusi Hanya Akan Operasikan Dua Koridor Ini di 2025
Bus Transmusi Palembang [Suara.com/Welly JT]

SuaraSumsel.id - Pelayanan Bus Buy The Service (BTS) Transmusi Palembang Jaya (TMPJ) di Palembang, Sumatera Selatan menghadapi perubahan signifikan pada tahun 2025. Dari lima koridor yang saat ini beroperasi, TMPJ hanya mengoperasikan dua koridor, yakni Koridor 1 (Terminal Sako–Stasiun LRT Demang Lebar Daun–Palembang Icon) dan Koridor 2 (Gandus–Palembang Icon–Stasiun Demang).

Pada dua rute tersebut hanya akan dilayani armada mikrobus sebanyak 33 unit.

Direktur Utama TMPJ Among Nata Putra mengatakan saat ini untuk operasional layanan BTS beroperasi di lima koridor, yaitu Koridor 1 Terminal Alang-Alang Lebar–Ampera via Soekarno-Hatta; Koridor 2: Terminal Sako–Palembang Icon; Koridor 3: Palembang Icon–Terminal Plaju; Koridor 4: Terminal Alang-Alang Lebar–Talang Jambe; Koridor 5: Griya Revari/Tanjung Barangan-Palembang Icon (Stasiun Bumi Sriwijaya).

"Pada 2025, TMPJ hanya mengoperasikan dua koridor, yaitu Koridor 1: Terminal Sako-Stasiun LRT Demang Lebar Daun-Palembang Icon, dan Koridor 2: Gandus-Palembang Icon-Stasiun Demang. Kendaraan yang digunakan hanya mikrobus sebanyak 33 unit," ujarnya.

Baca Juga:KPU Sumsel Tetapkan HDCU Sebagai Pemenang Pilgub: Raih 2,2 Juta Suara


“Dua koridor ini akan disubsidi oleh Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kota Palembang. Akan tetapi, untuk dua koridor masih dalam tahap perencanaan dan ada kemungkinan berubah,” katanya pula.

Melansir ANTARA, ia menjelaskan pengurangan koridor itu dilakukan, karena adanya pengurangan subsidi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Kemenhub mengurangi subsidi ini agar pemerintah daerah dapat mandiri untuk mengambil alih dan mengembangkan program BTS. Pengurangan koridor tidak hanya di Kota Palembang, namun daerah lain juga terdampak,” ujarnya.

Pengurangan koridor itu akan berdampak animo masyarakat dalam menggunakan transportasi publik, karena koridor 1 dan 4 itu yang saat ini dihapuskan.

“Padahal saat ini animo masyarakat dalam menggunakan transportasi publik sedang naik, khususnya koridor 1 dan 4 Alang-Alang Lebar, karena peralihan dari bus besar ke mikro bus. Maka, koridor 1 dan 4 ini dihapuskan, sehingga masyarakat akan kembali menggunakan kendaraan pribadi,” ujarnya lagi.

Baca Juga:Selisih 20 Persen dari Hitung Cepat, Herman Deru Menangi Pilgub Sumsel 2024

Pada tahun 2025, ongkos pun akan digratiskan karena masih adanya subsidi pemerintah. “Saat ini tarif Transmusi Palembang untuk pelajar dan lansia Rp2.000, dan masyarakat umum Rp4.000. Namun, pada tahun 2025 kemungkinan akan digratiskan,” katanya pula.

Dia menyarankan pemerintah tetap memberlakukan tarif untuk Transmusi Palembang, agar masyarakat bisa belajar cara mengelola keuangan dengan baik. Lalu, masyarakat juga tidak kaget ketika subsidi gratis itu dicabut pada masa mendatang.

“Pemberlakuan tarif bukan untuk keuntungan perusahaan, karena kami tidak menikmati. Sebab, nanti uang itu dimasukkan ke kas daerah. Uang itu akan bisa digunakan untuk menambah koridor baru,” kata Nata lagi.

Keputusan ini diambil menyusul pengurangan subsidi dari Kementerian Perhubungan, yang mendorong pemerintah daerah untuk lebih mandiri dalam pengelolaan transportasi publik.

Meskipun layanan ini rencananya akan digratiskan berkat subsidi pemerintah, pengurangan koridor ini dikhawatirkan menurunkan minat masyarakat terhadap transportasi umum, terutama di area yang kehilangan akses langsung seperti Koridor 1 dan 4, yang saat ini memiliki jumlah penumpang tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini