Tukang Bangunan Temukan Prasasti Kuno Saat Renovasi Kantor Wali Kota Palembang

Prasasti Kantor Ledeng buatan Belanda asli ditemukan tanpa sengaja ditemukan oleh tukang.

Tasmalinda
Sabtu, 30 November 2024 | 12:54 WIB
Tukang Bangunan Temukan Prasasti Kuno Saat Renovasi Kantor Wali Kota Palembang
Tukang bangunan menemukan prasasti di kantor Pemkot Palembang

"Baru pagi tadi ketemu. Jadi kami sedang menyelesaikan properti untuk pembangunan museum di sini (kantor wali kota),.Saat mau menempelkan replika, ternyata yang asli ada. Tukang yang bekerja langsung melapor (ke tim TACB)," katanya,

Semula prasasti pendirian dan peresmian Kantor Ledeng tidak diketahui oleh Pemerintah Kota (Pemkot) dan tukang pekerja yang membantu pengerjaan revitalisasi Kantor Wali Kota Palembang.
Prasasti ditemukan setelah pekerja membobok dinding kanan di pintu masuk Kantor Ledeng. Prasasti tersebut tertutup plester warna putih.

Prasasti dengan tinggi sekitar 2 meter itu merupakan batu granit dengan pahatan tulisan Belanda yang menunjukkan sejarah dan bukti Kantor Ledeng didirikan hingga diresmikan sekaligus menjadi bukti bahwa Ir. S. Snuijf, orang Belanda yang mendesain bangunan itu.

"Kondisi aslinya ditutup plester tipis, saat pekerja ingin mengerjakan revitalisasi, dibor dinding ternyata ada (prasasti), karena dibor ada bagian yang rusak, tapi nanti akan diperbaiki," kata Ari Panji.

Baca Juga:Sehari Setelah Pilkada, Pj Wali Kota Palembang Berganti

Tulisan pahatan dari prasasti yang ditemukan menunjukkan bahwa tahun Kantor Ledeng di Palembang berdiri pada 1928. Usia kantor wali kota ini tepat 100 tahun pada 2028 mendatang. Prasasti tersebut juga membuktikan bahwa Wali Kota Palembang pernah dijabat bangsa kolonial, Ir R.C.A.F.J. Le Cocq d Armandville.

Ari Panji menjelaskan prasasti itu menjadi saksi sejarah pembangunan gedung Wali Kota Palembang di Jalan Merdeka yang tercatat sudah ada sejak masa pemerintahan Hindia Belanda, yakni tahun 1929 hingga 1930. Tertulis dalam bahasa Belanda, Kantor Ledeng diresmikan tahun 1932.

"Kami bersyukur ketemu yang asli. Sebagai anggota TACB Palembang melaui pak Wiji dan Pak toto yang bekerja di sini, kami bisa menemukan peninggalan sejarah dan bukti pembangunan Belanda," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini