SuaraSumsel.id - Luasan lahan kopi Sumatera Selatan (Sumsel) yang besar diharapkan juga seiring dengan peningkatan kesejahteraan petani dan sektor hilirisasinya. Sumsel yang mencatat luasan kopi mencapai lebih dari 200 hektar (ha) menghasilkan biji kopi mencapai 200 ribu ton secara nasional.
Sebagai produk unggulan daerah, kopi Sumsel membutuhkan upaya sinergis guna mempromosikan sekaligus mengenalkannya sebagai icon daerah. Upaya inilah yang dilakukan perbankan pemerintah daerah guna meningkatkan keterkenalan kopi Sumsel.
Kopi Sumsel ialah merek yang ingin ditonjolkan pemerintah daerah sebagai merek jual dagang komoditas kopi asal Sumsel. Meski di Sumsel sendiri banyak jenis kopi yang dihasilkan seperti kopi asal Semendo, kopi asal Muara Enim, kopi asal Tanjung Enim, Lahat, Pagar alam, sampai Empat Lawang.
Upaya pembinaan pada komoditas kopi telah dirasakan setidaknya oleh 25 UMKM kopi di wilayah kerja Bank Sumsel Babel. Para UMKM itu berasal dari kalangan petani sampai pada UMKM kedai kopi.
Baca Juga:Kisah Sukses Mitra KUR Bank Sumsel Babel, Pempek 755 Legenda Sejak 1986
“Bank Sumsel Babel punya 25 UMKM yang selalu ikut dalam proses promosi. Dengan sering kita kenalkan dalam berbagai event kegiatan baik provinsi, dan nasional. Terakhir ada pameran di Lampung, dan ada festival Sriwijaya,” ucap Pemimpin Divisi Pemasaran Produk dan Pemasaran Bank Sumsel Babel, Ahmad Azhari kepada awak media belum lama ini.
Mengenai upaya pembinaan Bank Sumsel Babel menyentuh pada upaya peningkatan mengenai pemberian merek dagang, perbaikan kemasan agar bisa diekspor sampai dengan pengenalan digitalisasi agar makin merambah pasar. “Peningkatan kualitas, kemasan, peningkatan volume sekaligus mendorong pada transaksi digital seperti QRis dan sebagainya,” ucapnya menyakinkan.
Ahmad Azhari pun yakin peningkatan kualitas pada komoditas unggulan Sumsel akan mampu meningkatkan peluang / kesempatan kerja sekaligus peningkatan ekspansi pada UMKM agar mampu naik kelas.
“Upaya keberlanjutan dilakukan bank Sumsel Babel terutama mengenai pembiayaan. Para UMKM tersebut menikmati pembiayaan dengan program kredit Pemerintah dengan bunga 6 persen dan nominal yang disalurkan paling kecil (minimum) Rp10 juta,” ucapnya seraya memastikan jika UMKM kopi yang menikmati program ini cukup tersebar merata di seluruh kantor cabang Bank Sumsel Babel, mulai dari cabang Muara Enim, Lahat, Pagar Alam, Bangka Belitung, Lubuk Linggau, Empat Lawang sampai OKU Selatan.
Bank Sumsel Babel sendiri mencatat jika pembiayaan sektor pertanian pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp772 miliar dengan realisasi pada akhir Juni lalu sudah mencapai Rp430 miliar.
Baca Juga:Bank Sumsel Babel Raih 2 Penghargaan FLPP Terbaik: Komitmen Wujudkan Rumah Impian
“Bank Sumsel Babel berharap kopi Sumsel makin dikenal, karena memang permasalahan UMKM yang kita dampingi ialah mengenai pemasaran, bagaimana ada pasar- pasar baru sampai pasar global (ekspor),” imbuhnya.