SuaraSumsel.id - Perusahaan daerah (Perumda) Tirta Musi Palembang menyampaikan jika kondisi air yang akan disalurkan akan lebih keruh dari biasanya. Peningkatan kekeruhan (turbidity) ini berasal dari Sungai Ogan.
Kekeruhan di Sungai Ogan ialah dampak dari banjir di sejumlah kabupaten di Sumatera Selatan (Sumsel) seperti OKU dan Muaraenim beberapa pekan lalu.
“Karena air baku untuk 60 ribu Seberang Ulu ini berasal dari Sungai Ogan yang saat ini keruh akibat musibah banjir,” kata Direktur Operasional Perumda Tirta Musi Cik Mit melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Kamis (30/5/2024).
Datanya pada Minggu (26/5/2024), kekeruhan mencapai angka 980 NTU atau normalnya 50-70 NTU. Air yang mengalir diantaranya akan air sedikit berwarna, seperti kabut, agak keputihan, namun masih di dalam kategori aman digunakan.
Baca Juga:Dalam Perjalanan ke Lubuklinggau, Jokowi dan Iriana Bikin Vlog Inspiratif
“Dari 60 ribu pelanggan ada 30 persennya atau 10-20 ribu pelanggan di Seberang Ulu 1, Seberang Ulu 2, Plaju, Jakabaring dan Kertapati yang terdampak kekeruhan ini,” kata Cik Mit.
Kekeruhan itu di luar ambang produksi. Agar instalasi tetap beroperasi maka kapasitas produksi air diturunkan sebanyak 30 persen.
“Masih dapat diproduksi dengan hasilnya sesuai Permenkes nomor 2 tahun 2023 dimana kekeruhan air hasil produksi di bawah 3 NTU, yang kita dapatkan berada di angka 2 NTU artinya masih layak dikonsumsi,” jelasnya.
Perumda Tirta Musi Palembang meminta maaf kepada seluruh pelanggan karena dua hal yang terjadi.
“Pertama kami mengurangi kapasitas produksi air, artinya terjadi pengurangan distribusi air, maka pasti ada keluhan air keluar dari biasanya 24 jam jadi beberapa jam, atau hanya dapat malam saja karena pengurangan kapasitas air 30 persen,” terangnya
Baca Juga:Di balik Megahnya Bangunan Tersimpan Dugaan Korupsi! Kabid SMA Disdik Sumsel Ditahan
“Kami mohon maaf kepada pelanggan Seberang Ulu, dalam 7-10 hari normal kembali jika tidak ada banjir lagi atau sesuatu yang membuat air baku keruh di atas ambang normal,” katanya.