Petani Kopi Sumsel Semringah, Harga Panen Tembus Rp110 Ribu Per Kilogram

Harga kopi yang naik disebabkan negara penghasil kopi dari luar negeri banyak yang tidak panen karena musim dingin atau musim salju.

Tasmalinda
Senin, 13 Mei 2024 | 22:57 WIB
Petani Kopi Sumsel Semringah, Harga Panen Tembus Rp110 Ribu Per Kilogram
Ilustrasi petani kopi. Petani kopi Sumsel sumringah, harga jual tembus Rp110 ribu perkilogram.

SuaraSumsel.id - Petani kopi di Sumatera Selatan (Sumsel) sumringah karena harga jual panen yang terus meroket. Kekinian harga panen dijual di harga Rp58 ribu per kilogram

Hal ini disampaikan petani kopi di Semende Raya, Kabupaten Muara Enim, Sumsel. 

Petani kopi di Desa Cahaya Alam, Raden Maulana (35) mengungkapkan jika permintaan terhadap kopi saat ini seedang tinggi.

“Untuk jenis robusta petik pelangi harganya saat ini sekitar Rp55-58 ribu per kilogram, kalau petik merah lebih mahal lagi. Sedangkan untuk jenis kopi arabika, harganya lebih mahal lagi yakni sekitar Rp110 ribu per kilogram,” ujarnya.

Baca Juga:Kopi Sumsel Ternyata Punya 11 Manfaat Luar Biasa, Ini Penjelasannya

Harga kopi yang naik disebabkan negara penghasil kopi dari luar negeri banyak yang tidak panen karena musim dingin atau musim salju.

Permintaan terhadap kopi berasal dari berbagai daerah. Untuk di Sumsel yakni dari Palembang, sedangkan dari luar ada ke Lampung bahkan pembeli juga ada yang berasal dari Amerika.

“Pernah ngobrol dengan tauke asal Lampung bahwa banyak orang yang mencari kopi bahkan untuk dikirim lagi keluar negeri,” ujarnya melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.

Sayangnya, kekinian panen kopi juga sedang sedikit karena belum musim panen raya.

“Malah terkadang ketika butuh pupuk pemerintah tidak mengeluarkan untuk subsidi, kadang harga pupuk mahal, walaupun harga kopi naik tapi harga pupuk juga mengalami kenaikan,” bebernya.

Baca Juga:Produksi Kopi Bengkulu Melesat, Tembus 3 Ton Per Hektar

Untuk perawatan, pemupukan minimal 2 kali dalam setahun, termasuk juga perawatan dari gulma. Perawatan maksimal akan mempengaruhi hasil buah, dimana 1.000 batang pohon kopi bisa menghasilkan 8-10 kuintal.

Ia pun berharap agar pemerintah memperhatikan para petani baik itu petani mandiri maupun kelompok tani khususnya terkait pupuk, kalau bisa dibuatkan semacam gudang di daerah atau koperasi sehingga mirip seperti lumbung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini