SuaraSumsel.id - Mantan Wakil Gubernur Mawardi Yahya mendeklarasikan diri maju pada Pemilihan Gubernur atau Pilgub Sumsel 2024. Dengan sikap tersebut, ia memastikan akan bertarung melawan Herman Deru, mantan Gubernur Sumsel yang lebih dahulu menyatakan ingin kembali maju pada Pilgub Sumsel.
Herman Deru dan Mawardi Yahya keduanya berpasangan saat Pilgub 2018. Setelah ditinggal Mawardi Yahya, publik kemudian menyarankan sejumlah nama bagi cawagub Herman Deru.
Gerakan cocoklogi pun dilakukan publik, terutama netizen di media sosial.
Herman Deru dan Mawardi Yahya berpasangan di Pilgub 2018. Mendekati akhir pemerintahan lima tahun mereka, keduanya sempat mengungkapkan ingin kembali berpasangan pada Pilgub 2024.
Baca Juga:Tempat Hiburan Malam di Sumsel Nekat Buka di Bulan Ramadan? Ini Sanksinya
Sebagai Ketua TKD Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Mawardi Yahya memperoleh pencapaian yang melebihi target. Paslon nomor urut 2 ini memperoleh suara mencapai 69 persen.
Pencapaian ini pun membuat Mawardi Yahya percaya diri untuk maju pada Pilgub Sumsel, tanpa menjadi lagi wakil Herman Deru.
Mawardi Yahya menggandeng mantan Wali Kota Palembang Harnojoyo. Keduanya memang menjadi barisan pemenangan Prabowo Subianto di Sumsel.
Keduanya pun disokong dengan sosok Syahrial Oesman yang merupakan mantan Gubernur Sumsel yang juga pernah menjadi ketua DPW Partai NasDem.
Kekinian Syahrial Oesman keluar dari NasDem yang merapat kebarisan pemenangan Prabowo Subianto.
Baca Juga:Emak-Emak Musi Banyuasin Bernapas Lega di Awal Ramadan Berkat Program Bupati Ini
Jabatan Ketua DPW Partai NasDem kini dijabat oleh Herman Deru yang saat Pilpres mengusung paslon AMIN, Anies-Muhaimin Iskandar.
Publik kemudian 'menjodohkan' Herman Deru dengan sejumlah toko diantaranya mantan wali kota dan bupati di Sumsel. Sejumlah nama disebut publik, seperti Prana Sohe yang merupakan mantan wali kota Lubuklinggau, juga ada nama Eddy Santana, mantan Wali Kota Palembang.
Selain keduanya juga ada nama Popo Ali, bupati OKUS selama dua periode nan juga memiliki catatan politik yang bagus.
Nama lain yang juga disarankan publik ialah mantan bupati Banyuasin, Askolani dan juga sejumlah tokoh asal Basemah yang bisa menjadi penyeimbang perolehan suara nantinya.