Hotspot di Sumsel Naik 8 Kali Lipat, Udara di Palembang Kembali Berbahaya

ISPU berada di angka 300 mikro gram itu menyebabkan kualitas udara di Palembang kembali masuk dalam kategori bahaya.

Tasmalinda
Selasa, 17 Oktober 2023 | 19:24 WIB
Hotspot di Sumsel Naik 8 Kali Lipat, Udara di Palembang Kembali Berbahaya
Pengendara melintas di Jalan Pendidkan yang tertutup kabut asap di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatam, Sabtu (7/10/2023). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU]

SuaraSumsel.id - Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyatakan jika Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sudah sangat berbahaya Kota Palembang.

Hal ini disebabkan karena kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) setelah beberapa hari sebelumnya. Adapun diperkirakan jumlah hotspot naik delapan kali dibandingkan sebelumnya.

"Ya setelah kemarin sempat membaik angka ISPU di bawah 200, pagi ini ISPU di Kota Palembang kembali di atas 300," kata Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumsel Rezawahya dikonfirmasi, di Palembang, Selasa.

ISPU berada di angka 300 mikro gram itu menyebabkan kualitas udara di kota ini kembali masuk dalam kategori bahaya. Jumlah hotspot karhutla Sumsel naik hampir delapan kali lipat hingga 1.100 titik dibandingkan sebelumnya hanya sekitar 150 titik.

Baca Juga:Innalillahi, Pemimpin PA 212 Sumsel Habib Mahdi Syahab Meninggal Dunia

Adapun karhutla wilayah paling dekat dengan Kota Palembang yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Banyuasin serta di Kota Palembang terdapat kebakaran lahan, sehingga dampak kabut asap sangat dirasakan warga.

Selain itu potensi hujan masih belum terjadi sehingga kondisi asap tebal masih mengepung kota.

"Kami mengimbau kepada masyarakat jangan terlalu banyak aktivitas di luar rumah dan gunakan masker apabila harus beraktivitas di luar dan tetap jaga kesehatan kemudian perbanyak minum air putih," ujarnya.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Sinta Andayani mengatakan hujan merupakan hal yang paling efektif untuk memadamkan karhutla yang terjadi saat ini.

Berdasarkan prakiraan iklim jangka panjang, hujan, dengan intensitas deras dan durasi yang lama di Sumsel baru akan terjadi di tanggal 20 Oktober ke atas.

Baca Juga:Rapimcab Gerindra Digelar di Kota dan Kabupaten di Sumsel, Nama Gibran Rakabuming Diusung Cawapres

"Dengan turunnya hujan diharapkan ISPU bisa diatasi," imbuhnya melansir ANTARA.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini