Urban Farming Kampung Sayur Cempako, Ubah Perilaku Warga Nan Diganjar Penghargaan BRI

Tak lupa, kerajinan barang bekas tersebut kemudian diberikan warna-warna yang mencolok sehingga menarik saat difoto atau diabadikan.

Tasmalinda
Rabu, 24 Mei 2023 | 12:31 WIB
Urban Farming Kampung Sayur Cempako, Ubah Perilaku Warga Nan Diganjar Penghargaan BRI
Kampung Sayur Cempako Palembang [Tasmalinda/Suara.com]

SuaraSumsel.id - Pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia juga di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), membuat warga di Kelurahan 24 Ilir menghabiskan banyak waktu di kediamannya.

Situasi ini pun kemudian dioptimalkan sosok Rudi Harsam agar lebih bermanfaat bagi warga.

Sekitar tahun 2018 lalu, pensiunan TNI Angkatan Laut (TNI AL) ini membeli sebidang tanah yang dijadikan lokasi pembuangan sampah liar oleh warga. Melihat situasi ini, ia pun tergerak mengubah perilaku buruk tersebut.

Awalnya, ia mengubah sampah-sampah plastik menjadi barang-barang hiasan yang lebih eksotis. Misalnya mengubah tutup botol air mineral menjadi hiasan baik yang digantung atau yang disematkan di dinding. 

Baca Juga:Brantas Abipraya Bangun Jalan Tol Penghubung Sumsel dengan Jambi

Tak lupa, kerajinan barang bekas tersebut kemudian diberikan warna-warna yang mencolok sehingga menarik saat difoto atau diabadikan di media sosial.

Sebidang tanah itu pun kemudian menjadi pusat bertanam hidroponik nan hijau. Banyak tanaman baik sayur, seperti bayam brazil, buah-buahan, aglaonema yang dibudidayakan sekaligus dijual. Rudi pun melengkapi sistem bertani ini dengan peternakan ikan.

Semilir air yang kemudian menambah kesan alami bertani dan sejuk kawasan ini. Di bagian ruang lainnya, tepat di bawah rumah panggung di samping tanah tersebut juga dibudidayakan tanaman jamur tiram.

Menurut Rudi, kampung sayur yang diberi nama kampung sayur Cempako tidak hanya sekadar menjadi sarana bertani, namun lebih meluas kepada kegiatan sosial kehidupan bermasyarakat.

Rudi pun sering menggelar sejumlah kegiatan sesuai dengan kebutuhan warga di sebidang ruangan yang berlokasi di samping lokasi budidaya tersebut. Misalnya digelar pengajian, tempat rapat, menerima sejumlah kunjungan dan perkumpulan warga lainnya.

Baca Juga:Meski Surplus Beras, 7750 Ton Beras Impor Thailand Banjiri Sumsel

“Sering juga kita nobar atau nonton bareng misalnya memutar YouTube bersama mencari tahu bagaimana cara menanam, atau memilih budidaya tanaman lainnya,” ujar Rudi saat dikunjungi Suara.com akhir pekan lalu.

Kampung Sayur Cempako Palembang [Tasmalinda/Suara.com]
Kampung Sayur Cempako Palembang [Tasmalinda/Suara.com]

Figur Inspiratif Lokal atau Local Heroes BRI kekinian berhasil merangkul puluhan kepala keluarga di dua kelurahan seperti RT 15, Rt 17, 19 di Kelurahan 26 Ilir dan 24 Ilir Palembang.

“Saat pandemi kegiatan kami beragam, bikin masker, bertanam, berjualan hasil tanaman, bikin kerajinan sampah plastik, pelatihan remaja potong rambut, sehingga warga makin sering menjadikan lokasi kampung sayur menjadi kegiatan produktif dan bermanfaat,” ujarnya sumringah.

Atas padat kegiatan urban farming ini, kampung sayur Cempako pun diganjar padat penghargaan, seperti Desa Brilian BRI 100 bite, dengan tiga perolehan penghargaan yakni foto terbaik, peserta paling kompak, sekaligus local heroes 2022.

Selain itu, menjadi harapan 1 kampung kreatif, juara 3 kampung kreatif tingkat nasional, Desa Wisma lomba hatinya PKK kota Palembang dengan penghargaan dua tahun berturut-turut, lalu 10 besar urban farming BRI se Indonesia di hari Kartini.

“Juga meraih juara 2 berhidroponik di tengah pandemi dari Pertamina, penerima CSR Pegadaian peduli, dan secara personal meraih prajurit berprestasi pejuang lingkungan pemanfaatan barang bekas dari kepala staf TNI,” pungkas Rudi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini