SuaraSumsel.id - Sosok Mulyadi, warga Palembang Sumatera Selaatan (Sumsel) tetiba menjadi sorotan. Warga Palembang ini menjadi salah satu korban dari aksi pembunuhan dukun Mbah Slamet yang mengaku bisa menggandakan uang.
Lebih dramatisnya lagi, Mulyadi disebutkan dimakamkan bersama dengan sang kekasih di liang nomor 5. Dari penampakan rumah yang ditinggalkan Mulyadi sudah sangat sepi.
Pengakuan warga sekitar ditinggalkan sejak lama, namun ada juga yang pernah datang beberapa hari yang lalu namun tidak berhasil masuk.
Terpantau rumah dengan dua lantai serta cat orange namun sudah pudar dan tidak ada penghuni di rumah tersebut. Warga jalan Bakti, Kelurahan Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I Palembang ini ternyata tidak banyak dikenal warga sekitar atau tetangga.
Baca Juga:Puncak Mudik di Sumsel Bakal Berlangsung 20 April 2023
Satu warga yang coba dimintai keterangan menyebut telah hampir sepekan ini rumah dari Mulyadi terlihat kosong. “Benar ini rumahnya Pak Mulyadi, tapi sudah beberapa hari terakhir tidak terlihat dihuni,” ucapnya melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.3
Idris Ketua RT04 RW 8 Kelurahan Siring Agung mengungkapkan jika sepengetahuan dirinya jika rumah tersebut sudah lama kosong.
Idris sendiri tak begitu mengenali sosok dari Mulyadi, sebab ia sendiri baru terpilih menjadi ketua RT bulan ini.
Pihak polisi kekinian sudah berhasil mengindentifikasi dua jasad yakni Paryanto (53) asal Sukabumi dikubur di liang nomor 1 dan Mulyadi, warga Lorong Bakti, Siring Agung, Palembang, yang telah hilang satu tahun terakhir.
Irjen Luthfi menyampaikan jasad Mulyadi ditemukan berada pada liang nomor 5 bersama dengan satu jasad lain merupakan perempuan yang diduga ialah kekasih Mulyadi.
Baca Juga:Ketua PaSKI Sumsel Fikri Haikal Lantik 17 Korwil di Sumsel Comedy Festival 2023
Pihak kepolisian terus melakukan identifikasi terhadap 12 jasad yang sudah ditemukan dalam kasus pembunuhan dukun pengganda uang asal Desa Balun, Jawa Tengah.
“Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama,” ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi.
Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, sembilan mayat sisanya yakni enam laki-laki umur 40-50 tahun dan tiga perempuan umur 25-35 tahun.