Geliat Kampung Para Raden Hantarkan Pempek Serasa Makan di Warung Pempek Palembang

Kampung para raden Palembang terus bergeliat mengenalkan dan mengirimkan pempek menjelajahi Indonesia dengan JNE.

Tasmalinda
Senin, 03 April 2023 | 11:33 WIB
Geliat Kampung Para Raden Hantarkan Pempek Serasa Makan di Warung Pempek Palembang
Penjual pempek di kampung raden Palembang [Suara.com/Tasmalinda]

SuaraSumsel.id - Pempek telah menjadi makanan khas Palembang yang populer. Menghantarkan pempek menjelajahi nusantara telah menjadi andalan PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), Sumatera Selatan (Sumsel). 

Beberapa hari nan lalu akun media instagram ramai membagikan cerita berupa tantangan membelikan pempek langsung ke Palembang dari kota Jakarta. Sang pemberi tantangan menyediakan uang Rp 2 juta agar bisa mendatangkan pempek dalam satu hari langsung dari ibu kota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut.

Awalnya seorang wanita menolak tantangan ini. Namun tidak dengan seorang pria yang berprofesi sebagai sopir ojek online. Dia menerima menerima dan berhasil membawakan pempek langsung kota Palembang dengan menaiki pesawat di hari yang sama.

Beberapa kardus pempek itu memang tiba pada satu hari yang sama, tepatnya menjelang dini hari di Jakarta. Hitungan ekonomisnya setiap satuan harga pempek yang dibawa langsung dari Palembang melalui tantangan tersebut tentu lebih mahal.

Baca Juga:Ada Indikasi Praktik Cuci Uang di Bisnis Solar Ilegal di Sumsel, Ditemukan Rekening Rp 16 Miliar

Akan sama ceritanya, dengan semangat mitra-mitra pempek yang berada di kampung masyarakat asli Palembang nan berusaha menghantarkan pempek lebih cepat dengan metode vakum dan freezer (pendingin).

Warung pempek di kampung para raden Palembang [Suara.com/Tasmalinda]
Warung pempek di kampung para raden Palembang [Suara.com/Tasmalinda]

Di Palembang ada kampung pempek yang diusahakan oleh masyarakat asli yang rerata mendapatkan sematan gelar Raden, yakni gelar khusus pada keturunan laki-laki kebangsaan. Lokasinya berada di 27 Ilir yang tidak jauh dari pusat kerajaan kesultanan Palembang. Dahulu yang menetap di kawasan ini rata-rata ialah adipati.

Mereka pun menjadikan pempek sebagai kudapan kesultanan yang penuh keistimewaan. Kawasan ini pun kemudian dikenal kampung para raden nan juga berkembang sebagai kawasan pusat kuliner khas Palembang.

Di kampung ini, memproduksi rata-rata makanan tradisional seperti pempek dan kudapan olahan ikan lainnya. Namun bagi sekelas UMKM seperti mereka, menghantarkan pempek dalam jumlah yang tidak banyak, juga butuh siasat bisnis.

Setidaknya selama tiga tahun terakhir atau selama pandemi Covid-19, UKM makanan tradisional mengenal metode pendingin sekaligus vakum guna memperpanjang usia awet dalam perjalanan menjelajahi tempat tujuan pembelinya.

Baca Juga:Lagi-Lagi Gudang Solar Ilegal di Sumsel Digerebek tapi Pemilik Kabur

Terobosan yang juga dikenalkan JNE dengan menggunakan armada truk pendingin (truk freezer). Perlu diakui jika penggunaan armada truk pendingin memang bukan satu-satunya yang ditawarkan perusahaan ekspedisi di Palembang, namun JNE berani lebih kompetitif dengan harga bersaing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak