Meski demikian, menurut penggiat sabun artisan di Prabumulih ini, membangun keberdayaan ini memerlukan tahapan yang tidak instan dan mudah.
“Setelah mendapatkan pelatihan, kita masih perlu menemani para peserta berproses dan mengadopsi teknologi membuat sabun kopi hingga menjadi produksi massal yang berkelanjutan. Tentu saja butuh pendampingan yang intensif dan jangka panjang selain dukungan kepada kelompok untuk menggerakkan usaha berbasis kelompok, meningkatkan kualitas produk, membangun pasar dan memperluas akses pemasaran, bahkan mendorong inovasi-inovasi lebih lanjut bersama kemitraan multi-pihak,” kata Reka