Dari Bahasa Komering Hingga Palembang, Ini 6 Bahasa Daerah Sumsel Direvitalisasi

Enam bahasa asli daerah ini yakni Bahasa Komering, Melayu Palembang, Lematang, Pedamaran, Kayu Agung, dan Ogan

Tasmalinda
Selasa, 14 Maret 2023 | 09:56 WIB
Dari Bahasa Komering Hingga Palembang, Ini 6 Bahasa Daerah Sumsel Direvitalisasi
Ilustrasi bahasa. Inni 6 bahasa daerah Sumatera Selatan bakal direvitalisasi (pixabay)

SuaraSumsel.id - Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) merevitalisasi enam bahasa asli daerah ini yakni Bahasa Komering, Melayu Palembang, Lematang, Pedamaran, Kayu Agung, dan Ogan.

“Ada enam bahasa asli daerah ini yang direvitalisasi berdasarkan hasil pemetaan yang telah dilakukan oleh Badan Bahasa Sumsel," kata Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumsel Karyono di Palembang, Senin.

Dalam upaya merevitalisasi bahasa daerah Sumsel, kata dia, Balai Bahasa Sumsel akan mengadakan berbagai macam kegiatan seperti Traning of Trainer (ToT), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bahasa daerah di enam kabupaten terkait, dan festival tingkat kotamadya.

"Sasaran dari revitalisasi bahasa daerah adalah siswa tingkat SD hingga SMP, sehingga bahasa daerah asli Sumsel ke depan tidak punah ditelan oleh zaman," katanya.

Baca Juga:Begini Cara Dian, Bandar Arisan Bodong di OKU Sumsel Kuras Tabungan Emak-Emak Sampai Rugi Miliaran Rupiah

Pada kegiatan ToT itu, kata dia, para peserta akan dibimbing oleh para guru/maestro yang memahami bahasa daerah. Misalnya bahasa daerah Komering, maka para peserta itu akan dibimbing oleh guru atau maestro yang ahli bahasa Komering.

"Kegiatan ini dilakukan pada awal tahun sampai dengan bulan Desember 2023. Kegiatan ini telah dilakukan linimasa pada awal koordinasi DKT atau pelatihan pembelajaran di sekolah," katanya.

Ia juga berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2014 tentang pengembangan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra serta peningkatan fungsi Bahasa Indonesia.

Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Palembang Zulkarnain mengatakan Pemkot Palembang sangat mendukung kegiatan ini dan melanjutkan rapat Focus Group Discussion (FGD) terkait hal tersebut.

“Pada FGD tersebut akan membahas teknik dan bagaimana menyelaraskan bahasa Palembang yang akan dilakukan untuk revitalisasi ini pada bulan Mei mendatang,” ucapnya. [ANTARA]

Baca Juga:Ini Tiga Orang LSM Tertangkap OTT Peras Kepala Sekolah di Lubuklinggau Sumsel, Modus Minta Uang Beli Bensin

Lifestyle

Terkini

Padahal berdasarkan datanya, luas lahan gambut di Sumsel sebesar 1,2 juta hektar

News | 21:01 WIB

Berikut jadwal buka puasa di Lubuklinggau pada 31 Maret 2023 sekaligus lengkap dengan doanya.

News | 18:02 WIB

Berikut jadwal buka puasa di Prabumulih pada 31 Maret 2023 dilengkapi dengan doa.

News | 17:53 WIB

Berikut jadwal buka puasa di Palembang pada 31 Maret 2023 sekaligus lengkap dengan doanya.

News | 17:41 WIB

Terkait komoditas di pasar murah terdiri atas gula pasir, minyak goreng, tepung terigu dan daging kerbau.

News | 13:08 WIB

Benar, untuk dugaan kasus korupsi di PT Semen Baturaja saat ini statusnya sudah naik ke tahap penyidikan, kata Radyan.

News | 12:52 WIB

Jalan dan pemukiman di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) makin ramai dengan pemasangan baliho promosikan diri.

News | 12:38 WIB

Politisi PKS dan Wawako Palembang turut menjadi sasaran kekecewaan dan kekesalan warganet akibat Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

News | 03:44 WIB

Pemain klub sepak bola PS Palembang, Sumatera Selatan memasang pita hitam di lengan tangan sebagai tanda dukacita atas batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia,

News | 03:02 WIB

Waktu imsak untuk kota Palembang, Prabumulih, Lubuklinggau dan Pagar Alam.

News | 02:41 WIB

"Saya sendiri masihshockPiala Dunia U-20 batal. Kasihan pula dengan atlet Timnas yang sudah berlatih bertahun-tahun," ujar Deru.

News | 17:18 WIB

Di Sumatera Selatan (Sumsel) sendiri pemerintah provinsi (Pemprov) mengaku sudah menganggarkan dana hingga Rp 30 Miliar

News | 16:11 WIB

"Saya kira dari FIFA sangat menyadari, itu keputusannya membuat kecewa banyak orang. Tapi ini wewenang penuh FIFA dan FIFA pasti telah memilih keputusan terbaik untuk kita,

News | 14:54 WIB

Alasan anak menikam ibu kandung saat tadarus Alquran terungkap, ia menilai sang ibu mengikuti ajaran sesat sehingga halal darahnya.

News | 14:26 WIB

Tim penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan (Sumsel) menggeledahan kantor KONI Sumsel.

News | 12:58 WIB
Tampilkan lebih banyak