SuaraSumsel.id - Sempat heboh dengan isu perselingkuhan setelah muncul beberapa potongan video, tersebar posisi Kapolres Muara Enim dicopot.
Pencopotan ini berdasarkan Surat Telegram Khusus dengan nomor Kep/446/X/2022 tertanggal Rabu (26/10/2022). Diketahui jika Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi mencopot Kapolres Muara Enim AKBP Aris Rusdiyanto, SIK.
“AKBP Aris Rusdiyanto sebagai Kapolres Muaraenim dimutasikan sebagai Pamen Yanma Polri dalam rangka evaluasi,” tulis isi surat Telegram rahasia.
Untuk diketahui, AKBP Aris Rusdiyanto sempat dilaporkan oleh seorang wanita yang mengaku sebagai istri sahnya.
Baca Juga:Pelajar SMA di Sumsel Bawa Ganja 7 Kilogram, Dikirim Bandar di Padang
Suara.com masih belum diketahui pengganti dari Kapolres Muaraenim ini. Diberitakan sebelumnya kisruh rumah tangga Kapolres Muara Enim AKBP Aris Rusdiyanto berlanjut sehingga viral di media sosial.
Kekinian muncul seorang wanita yang mengaku istri sah pejabat polri ini.
Dia menjelaskan mengenai kasus suaminya yang ramai dan viral dibicarakan di media sosial. Wanita yang mengaku sebagai istri sah ini memulai dengan menjelaskan soal laporan pemerasan.
"Bagaimana suami aku melaporkan aku pemerasan, aku istri sah, bagaimana suami melaporkan istri sah?, tanyanya.
Dia pun menjelaskan telah menikah di KUA Jakarta Barat. Pernikahan yang dilalui sudah selama 19 tahun. "Mana mungkin sudah menikah 19 tahun melakukan pemerasan," sambung wanita ini.
Baca Juga:Tamatan SMK Di Sumsel Paling Banyak Jadi Pengangguran
"Ada istri sudah menikah 19 tahun, menikah hidup bersama, jika saya mau memeras, kenapa sekarang, kenapa gak dari dulu, apa yang mau diperas," sambungnya.
Wanita itu pun menjelaskan, selama hampir 20 tahun tersebut ia mengalami tekanan batin dalam pernikahan.
"Yang ada, saya mengalami tekanan batin 19 tahun," ujarnya.
Bahkan ia pun menjawab mengapa baru memviralkan sang suami setelah sekian lama menikah. Dia mengungkapkan sudah melaui sejumlah upaya mengadukan permasalahannya ke instansi Polri.
"Kenapa baru sekarang saya viralkan, dari dulu saya sudah ngomong, tapi tidak ada yang mendengarkan keluh kesah saya, 2019 saya sudah melapor ke Propam, tapi," sambung wanita ini.