SuaraSumsel.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel) berupaya menekan angka kematian akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang rentan terjadi saat musim hujan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Diskes) OKU Andi Prapto mengemukakan berdasarkan data jumlah kasus DBD di daerah itu pada 2022 mengalami peningkatan, dengan saat ini mencapai 33 kasus.
"Hingga September 2022 tercatat sebanyak 33 kasus DBD mulai dari pasien anak hingga dewasa," katanya.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama, bahkan hingga Desember 2021 hanya tercatat enam kasus DBD.
Baca Juga:Profil Irjen Albertus Rachmad Wibowo, Kapolda Sumsel yang Baru
Menurut Andi, peningkatan jumlah kasus tersebut mayoritas karena masyarakat masih banyak yang mengabaikan pentingnya menerapkan pola 3M dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menekan angka penderita DBD, pihaknya menggencarkan sosialisasi tentang 3M, yaitu menguras dan menutup bak penampungan air serta mengubur barang bekas yang menjadi cara efektif untuk mencegah penyebarannya, khususnya pada anak-anak.
"Dengan menekan penyebarannya secara otomatis dapat mengurangi risiko kematian akibat DBD," ujar dia.
Selain menggunakan obat nyamuk, kata dia, masyarakat juga disarankan untuk memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi agar nyamuk tidak masuk dalam rumah.
Bahkan, Dinas Kesehatan OKU melalui seluruh puskesmas di 13 kecamatan menyediakan bubuk Abate untuk dibagikan kepada masyarakat secara gratis.
Baca Juga:Pebalap Bocah Asal Sumsel Kenzie Akbar Tampil di Ser 5 SIC Ohvale Junior Championship Malaysia
"Jadi bagi masyarakat yang membutuhkan bubuk Abate untuk membunuh jentik nyamuk di rumah silakan datang ke puskesmas terdekat," ujarnya. (ANTARA)