SuaraSumsel.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar pasar murah beras yang direncanakan di seluruh kota dan kabupaten. Pada hari Minggu (2/10/2022) di Kota Palembang digelar dan kemudian dilanjutkan di 16 kabupaten/kota lainnya.
Harga jual beras tersebut yakni Rp5.000 per kilogram. Lebih murah dibandingkan dengan harga jual yang seharusnya yakni Rp8.5000 per kilogrm. Pemerintah Sumsel memberikan subsidi tambahan dari alokasi APBD sebesar Rp3.500 per kilogram.
“Jika merujuk pemerintah pusat itu hanya Rp8.500/kg. tapi kami turunkan lagi menjadi Rp5.000/kg,” kata Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya, Minggu (2/10/2022).
Tahap awal pasar murah itu diadakan di 30 pasar Kota Palembang dan akan diperluas hingga ke seluruh kabupaten/kota.
Baca Juga:Tarif Terbaru Kapal Penyeberangan Sumsel-Babel di Pelabuhan Tanjung Api-Api, Berlaku Oktober 2022
Dalam kegiatan pasar murah itu, ratusan warga mengantre untuk mendapatkan beras medium sebanyak 10 kg dengan harga Rp50.000.
Melansir ANTARA, salah seorang penerima bantuan Sripah, warga 3 Ilir Palembang mengatakan merasa terbantu atas program itu. “Sebulan terakhir ini harga beras naik, sampai-sampai saya beli beras murah merek Wayang yang banyak hancurnya. Itu saja harganya sudah Rp9.500/kg,” katanya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumsel Erwin Soeriadimadja mengatakan BI sebagai Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus memantau perkembangan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok untuk menjaga daya beli masyarakat.
Banyak hal yang menyebabkan terjadinya kenaikan beras ini. Selain karena adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), juga dipengaruhi periode menjelang akhir tahun dan kelancaran distribusi dan pasokan.
Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel Eko Hari Kuncahyo menambahkan sejak awal tahun hingga September 2022 sudah menyalurkan beras murah dalam operasi pasar sebanyak 28.000 ton. [ANTARA]
Baca Juga:Warga Sumsel Harap Pemerintah Tambah Besaran BLT BBM, Alasannya Ini