SuaraSumsel.id - Program kompor listrik memang telah resmi dibatalkan Pemerintah dan PLN menyampaikan hal tersebut. Pembatalan penolakan program ini tampaknya seiring dengan semakin ramai kritikan yang disampaikan pada program konversi gas menjadi listrik tersebut.
Bahkan anggota DPR RI, Mulan Jameela pun sempat keras mengkritik. Dia mengungkapkan program ini bukan hanya soal konversi, namun upaya masyakarat menyesuaikan, misalnya mengganti peralatan masak.
PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan. PLN juga memastikan tarif listrik tidak naik. Penetapan tarif listrik ini telah diputuskan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Selama periode 2016-2021, Negara hadir bagi masyarakat dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PLN untuk membangun infrastruktur kelistrikan sebesar Rp 40 triliun, khususnya di kawasan 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).
Baca Juga:Pilu! Sepekan Dua Bayi di Sumsel "Dibuang" Orang Tua Karena Desakan Ekonomi
Menanggapi hal ini banyak kemudian netizen membahas peralatan kompor listrik yang khusus. Melansir dari berbagai sumber, memasak dengan menggunakan kompor listrik, harus menggunakan peralatan masak khusus.
Alat masak tidak boleh sembarangan untuk kompor listrik. Biasanya terbuat dari stainless stel, keramik, besi dan alumunium.
Banyak netizen kemudian mengutarakan alasan enggan beralih ke kompor listrik, akibat peralatan masak yang mahal.
Salah satu netizen yang bertanya di akun media sosial PLN soal peralatan masak di kompor listrik tersebut.
"Thanks krn memang harus begitu, untuk ke kompor induksi kami juga butuh peralatan masak khusus yg bawahnya datar?" tanya nanazahrat_45.
Baca Juga:Sumsel Belum Bebas Penyakit Rabies, Baru 8 Provinsi Bebas Rabies