SuaraSumsel.id - Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak pekan lalu. Sebagai bentuk penolakan kenaikan harga BBM, DPD PKS Palembang turun ke jalan.
Dalam aksi damai, Sabtu (10/9/2022), yang dilakukan di halaman Monpera itu, PKS menegaskan menolak kenaikan harga BBM.
"Tegas saya katakan. PKS menolak kenaikan BBM, kami ikut merasakan apa yang dirasakan rakyat," kata Ketua DPD PKS Palembang, Baharudin-melansir Ampera.co-jaringan Suara.com, Sabtu (10/9/2022).
Ketua DPW PKS Sumsel, Muhammad Toha mengatakan, aksi tersebut dilakukan di hampir seluruh DPD PKS di kabupaten/kota se Sumsel.
Baca Juga:Bayi di Sumsel Diberi Nama Perdi Sambo, Warganet : Gak Takut Dibully Kah Nanti Pas Gedenya?
"Kami akan selalu hadir bersama rakyat. Kami PKS dari pusat sampai daerah menolak kenaikan BBM, dan sudah disuarakan di DPRD Sumsel, dan kabupaten/kota," ujarnya.
Anggota DPRD Palembang Fraksi PKS, M Hibbani, mengatakan, kenaikan harga BBM, berimbas pada kenaikan harga-harga kebutuhan lainnya.
"Padahal, kita ketahui bersama pasca pandemi covid-19, kondisi ekonomi negara ini belum pulih, dengan ditandai tingginya angka inflasi sebesar 4,94 persen per Juli 2022," sambung ia.
"Kami meurpakan bagian dari rakyat, bertanggung jawab secara moral dan konstitusional untuk ikut menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM bersubsisi, oleh itu kami turun ke jalan," katanya.
Atas dasar itu, pihaknya meminta agar, Presiden Jokowi segera membatalkan kenaikan BBM bersubsidi, pertalite dan solar.
Baca Juga:Pilkades di OKU Sumsel Habiskan Anggaran Rp 3 Miliar
"Saat ini ekonomi rakyat belum 100 persen stabil, kami mendesak pemerintah pusat, Presiden Jokowi segera membatalkan kenaikan BBM ini," pungkasnya.