Warga Sumsel Diminta Siaga Bencana Hidrometeorologi Selama Sepekan ke Depan

BMKG memprakirakan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi belokan dan perlambatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas.

Tasmalinda
Selasa, 30 Agustus 2022 | 11:26 WIB
Warga Sumsel Diminta Siaga Bencana Hidrometeorologi Selama Sepekan ke Depan
Ilustrasi banjir dan longsor, bencana hidrometeorlogi. Sumsel dingatkan bencana hidrometeorologi [Foto: Suarajatimpost]

SuaraSumsel.id - Warga Sumatera Selatan atau Sumsel diminta siaga guna menghadapi bencana banjir dan longsor di wilayahnya. BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia.

Di mana saat ini diindikasikan terdapat potensi signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia. 

BMKG memprakirakan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi belokan dan perlambatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas, diprediksi aktifnya fenomena MJO. Aktifnya Gelombang Rossby yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. 

BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan Intensitas lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 28 Agustus  - 03 September 2022 dapat terjadi di wilayah.

Baca Juga:Palembang Diguyur Hujan Pagi Hari, Berikut Daerah di Sumsel Bakal Hujan Hari Ini

Sedangkan untuk periode 3 (tiga) hari kedepan (27 -29 Agustus 2022), berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah yang berpotensi terdampak hujan lebat dengan kategori siaga dan perlu diwaspadai di wilayah sebagai berikut Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku.

BMKG mempredikasikan agar banyak pihak memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

"Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang  tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif., Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang," tulis siaran pers BMKG.

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengungkapkan menggencarkan secara lebih masif melalui sosialisasi, edukasi dan literasi guna meningkatkan pemahaman, kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi.

"Banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi, lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi," ujar tulisan BMKG.

Baca Juga:Harga Telur Naik Rp32.000 Per Kilogram, Pedagang di Sumsel Mengeluh: Pembeli Sepi

Selain itu, berbagai pihak hendaknya terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia melalui website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level Kecamatan, akun media sosial @infobmkg dan aplikasi iOS dan android "Info BMKG".

"Call center 196 BMKG atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat," ujar BMKG.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini