Tak Pernah Minta Maaf Pada Keluarga Brigadir J, Ahli Grafologi: Ferdy Sambo Memposisi Diri Lebih Tinggi Dari Orang Lain

Melalui huruf T, Tessa juga bisa menilai temperamen hingga gaya bicara si penulisnya.

Tasmalinda
Selasa, 30 Agustus 2022 | 09:18 WIB
Tak Pernah Minta Maaf Pada Keluarga Brigadir J, Ahli Grafologi: Ferdy Sambo Memposisi Diri Lebih Tinggi Dari Orang Lain
Mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo (tengah) usai menjalani sidang kode etik di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumsel.id - Sosok Ferdy Sambo, tersangka pembunuhan Brigadir J telah dijatuhi hukuman pemecatan karena menjadi dalang atau otak pembunuhan Brigadir J. Dalam berbagai kesempatan, Ferdy Sambo tidak pernah mengucapkan permintaan maaf pada keluarga Brigadir J.

Bahkan dalam surat permohonan maaf dan penyesalan yang ditulis melalui tulisan tangannya. Di tulisan tersebut, ahli grafologi mengunngkapkan jika jenderal bintang dua ini cenderung menempatkan diri di atas orang lain.

Kuasa Hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak bahkan menyebut Ferdy Sambo sombong dan arogan karena tidak mau meminta maaf kepada keluarga korban. Padahal Kamaruddin Simanjuntak mengatakan bahwa dirinya akan membantu Ferdy Sambo jika ada itikad baik untuk meminta maaf kepada keluarga Brigadir J.

Meskipun demikian, pihak keluarga tak mempermasalahkan hal tersebut dan hanya meminta agar Ferdy Sambo diberi hukuman yang setimpal termasuk dipecat dengan tidak hormat.

Baca Juga:Palembang Diguyur Hujan Pagi Hari, Berikut Daerah di Sumsel Bakal Hujan Hari Ini

Keengganan Ferdy Sambo untuk meminta maaf ini  juga dianalisa oleh Tessa Sugito selaku ahli Grafologi yang mengatakan jika mantan Kadiv Propam ini memang memiliki gengsi yang tinggi.

“Itu memang kelihatan juga dari ciri-ciri nya bahwa memang beliau punya pride yang tinggi, jadi beliau memang memposisikan dirinya diatas orang lain,” ujar Tessa seperti dikutip Hops.ID-jaringan Suara.com, Selasa (30/8/2022).

“Jadi bisa dimaklumi kalau akhirnya isi suratnya beliau itu tidak ada permintaan maaf terhadap korban ataupun keluarga korban ,” sambung Tessa.

Tak hanya itu saja, Tessa juga menganalisa dari penulisan huruf T yang disebutnya menghasilkan banyak informasi.

“Jadi huruf T itu kita bisa cek apakah penulisnya memiliki kepercayaan diri yang tinggi atau dalam arti juga punya drive yang bagus untuk mencapai target-target mereka,” ujar Tessa.

Baca Juga:Harga Telur Naik Rp32.000 Per Kilogram, Pedagang di Sumsel Mengeluh: Pembeli Sepi

Surat permintaan maaf Ferdy Sambo ke para seniornya di Mabes Polri. (ist)
Surat permintaan maaf Ferdy Sambo ke para seniornya di Mabes Polri. (ist)

Melalui huruf T, Tessa juga bisa menilai temperamen hingga gaya bicara si penulisnya. “Karena huruf T itu juga bisa menunjukkan penulisnya itu apakah orang yang sarkas, ketika ngomong itu mungkin pedas, yang bisa menyakiti perasaan hati orang lain,”  sambung dia.

Tessa menilai jika Ferdy Sambo memilki temperamental yang tinggi hingga meledak-ledak karena trauma masa lalu. “Mungkin dari sini beliau kita liat ada temperamental, ada rasa sensitif itu mungkin bisa juga menjadi trauma di masa lalu,” beber Tessa pada hop.id-jaringan Suara.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini