Pejuang Sumsel yang Terlupakan (4): Selain Tong Djoe, Teng A Suy Pemuda Tionghoa Bikin Gerakan Tani di Palembang

Di Sumsel ada beberapa nama warga sipil lainnya yang menjaadi pemimpin perjuangan dari golongan tertentu,

Tasmalinda
Rabu, 17 Agustus 2022 | 15:08 WIB
Pejuang Sumsel yang Terlupakan (4): Selain Tong Djoe, Teng A Suy Pemuda Tionghoa Bikin Gerakan Tani di Palembang
ilustrasi perang. Teng A Suy Pemuda Tionghoa Bikin Gerakan Tani di Palembang [Suara.com/Iqbal]

SuaraSumsel.id - Selain tokoh sekaligus saudagar Tong Djoe, juga ada sosok pemuda Tionghoa yang namanya cukup menjadi perhatian dalam revolusi kemerdekaan di Sumatera bagian selatan atau Sumbagsel. Ia adalah Then A Suy.

Bagi sejarawan Sumsel, Syafruddin, warga sipil juga terpanggil bahu membahu dalam upaya revolusi kemerdekaan di daerah. Berbagai prakarsa diambil oleh kelompok masyarakat untuk menyusun barisan sebagai dharma bakti.

"Baik keturunan Arab, India dan Cina, sebenarnya ada tokoh-tokohnya," ujar ia kepada Suara.com. Hanya saja, tidak banyak catatan sejarah yang mengutip nama-nama tokoh dari masyarakat sipil ini kemudian dikenal dan diabadikan sebagai "pejuang".

Di kalangan masyarakat Thionghoa, ada namanya pemuda Theng A Suy. Dia seorang petani di Palembang, Sumatera Selatan. Namun dia mengorganisasikan para petani dengan mendirikan Persatuan Kaum Tani Thionghoa atau PKTT. Mereka menyatakan diri sepenuhnya ingin berjuang dan menyerahkan kemampuan untuk dalam dilatih guna membantu tentara di Palembang saat itu.

Baca Juga:Pengusaha Sawit di Sumsel Sesalkan Penyitaan Aset Rp21 Miliar oleh Polda Sumsel, Surati Propam Polri

"Catatan diketahui PKTT menyatakan jati diri sebagai partisipan yang sepenuhnya berpihak kepada Kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah diproklamasikan kala itu," ujarnya.

Theng A Sui dengan massa di PKTT telah banyak berjasa bagi kemerdekaan RI. Mereka memasok makanan, sayuran, beras, hingga daging ke sekutu sebagai hubungan diplomatik.

"AK Gani juga mendapat pasokan perang, pemancar radio, obat-obatan hingga penicilin dari kegiatan tersebut," ujar dia.

Syafruddin memprediksikan gerakan masif dari para petani ini merisaukan Belanda.

Ilustrasi Perang Kemerdekaan. [Suara.com/Rohmat]
Ilustrasi Perang Kemerdekaan. [Suara.com/Rohmat]

"Itu pun kenapa sosok Theng A Sui hilang tanpa jejak," ujarnya di sekitar tahun setelah 1950 an.

Baca Juga:Bendera Merah Putih Raksasa Berkibar di BKB Palembang, Dijahit 1.529 Pelajar Selama 5 Hari 5 Malam

Hilangnya sosok sentral Theng A Sui yang berjuang demi kemerdekaan RI ini membuat PKTT menjadi tidak aktif. Belakangan diketahui organisasi petani warga Thionghoa ini bubat karena adanya perpecahan internal anggota organisasi tersebut.

Dosen Unsri ini mengungkapkan sebenarnya di Sumsel ada beberapa nama warga sipil lainnya yang menjaadi pemimpin perjuangan dari golongan tertentu, misalnya dari golongan masyarakat India diwakili Sakither Maricar dan Lilarn.

Dari golongan Tionghoa ada nama Lauw Gan, Tjoe An Ho, Tan Ban Sya, Theng A Soy (Paman Tong Dje), Thieng Lian Joo atau lebih dikenal dengan Tong Djoe.

"Selain Tong Djoe, ada Teng A Suy yang lebih dikenal saat dia muda. Karena akhir kisah hidupnya pun belum ditemukan catatan sejarahnya," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini