Saat Pempek Dan Kopi Sumsel Dipromosikan di Jantung Pariwisata

Wisatawan Australia cenderung menyukai varian kopi yang sama yang dominan di Sumsel.

Tasmalinda
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 12:12 WIB
Saat Pempek Dan Kopi Sumsel Dipromosikan di Jantung Pariwisata
Pempek. Saat pempek dan kopi Sumsel dipromosikan di jantung pariwisata [Suara.com/Tasmalinda]

SuaraSumsel.id - Pagi menjelang akhir pekan lalu sudah cukup ramai, bagi wisatawan di Pulau Dewata memulai aktivitas. Namun ada yang berbeda di sebuah mal di kawasan Pantai Kuta, Bali, saat itu. Beberapa stand makanan khas Palembang, Sumatera Selatan tersedia untuk dinikmati para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Dalam momen Beachwalk Pempek Expo yang berlangsung selama dua hari di mal Beachwalk Mall Kuta, Provinsi Bali menjadi ajang promosi menciptakan pasar-pasar baru bagi komoditas wisata kuliner khas Sumsel tersebut. Pempek-pempek Palembang tersaji dengan beragam kreasi sekaligus rasa khas kopi Sumsel dipromosikan langsung oleh para pelaku UMKM Provinsi Sumsel binaan Bank Indonesia. 

Salah satu pelaku UMKM Pempek, Kartini mengungkapkan mempromosikan pempek dengan langsung mendatangi pusat wisata di Indonesia seperti Kepulauan Bali dan wilayah pusat wisata lainnya menjadi ajang membuka pasar baru bagi pelaku UMKM.

“Kegiatan di Bali membuka peluang dan terciptanya pasar baru. Selama ini ada kegiatan ekspor, sementara kegiatan seperti ini, memberi ruang pelaku UMKM mendatangi pusat-pusat wisata yang padat wisatawannya,” ujar Kartini Eka Sari, Rabu (2/8/2022).

Baca Juga:Palembang Diguyur Hujan Pagi Ini, Cuaca Sumsel Diprediksi Hujan Ringan

Mengenalkan pempek Palembang [Suara.com/Tasmalinda]
Mengenalkan pempek Palembang [Suara.com/Tasmalinda]

Dengan bertemu wisatawan baik lokal maupun mancanegara, memberi kesempatan bagi pelaku UMKM mempromosikan langsung komoditas unggulan Sumsel tersebut.

Kartini sebagai pemilik dagang pempek Syamil mengungkapkan, masyarakat dikenalkan pempek mirip seperti bakso. Komposisinya hampir sama yakni campuran daging dan tepung sehingga mengenalkan pempek bisa dikonsumsi dalam setiap waktu. Dengan demikian setiap wisatawan nanti bisa juga mengenalkan pempek dengan lebih mudah kepada orang-orang terdekat.

“Mudah-mudahan pasarnya terbentuk. Misalnya wisatawan lokal juga bisa mengkreasikan atau berkolaborasi nantinya,” imbuh ia.

Pengalamannya, sambung Yenni Angraini, sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Pempek Palembang, pempek Palembang dikenal kuliner enak dengan rasa yang pedas. 

“Memang butuh penyesuaian rasa, misalnya untuk turis mancanegara yang kurang suka pedas,” ujar Yenni.

Baca Juga:Potret Pemukiman Kumuh di Tengah Kota, Rusun Palembang Hanya Direnovasi Jika Musim Pemilu

Meski demikian, ia mengungkapkan jika secara umum, wisatawan baik lokal dan mancanegara selalu suka dengan pempek karena dikenal sebagai kuliner yang kaya protein hewani. “Dipromosi ini, menjadi ajang mengenalkan sejarah pempek, pembuatan, kandungan gizi, wisata pempek di Palembang. Ini kesempatan baik," ujar Yenni.

Di stand lainnya terdapat beragam kopi Sumsel yang dijual. Beberapa kopi yang dipromosikan dominan adalah Robusta. Rumah Kopi Sumsel yang merupakan UMKM binaan Bank Indonesia mengungkapkan mengenalkan kopi Arabika andalan Sumsel seperti Robusta Semendo, Robusta OKU Selatan, Robusta Pagar Alam, dan Robusta Empat Lawang.

Menurut Rumah Kopi Sumsel, sasaran pasar yang diincar adalah wisatawan Australia yang cenderung menyukai varian kopi yang sama yang dominan di Sumsel. Namun varian Arabika Sumsel juga dikenalkan guna menyasar wisatawan Amerika dan Eropa.

Kopi Sumsel [Suara.com/Tasmalinda]
Kopi Sumsel [Suara.com/Tasmalinda]

Direktur Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Erwin Soeriadimadja mengungkapkan komoditas kopi dan pempek Sumsel merupakan identitas. The Spirit of South Sumatera Pempek and Coffee SME to Support The Indonesia Tourism and Go Global membuka kesempatan lebih luas, mengembangkan akses sekaligus bangga akan buatan Indonesia.

“Bank Indonesia (BI) berharap kesempatan ini membuat produk dan wisata Sumsel makin maju. Berdampak bagi Sumsel,” ujarnya.

BI sendiri pun telah melakukan pengembangan kapasitas UMKM Pempek, agar berstandar skaligus memenuhi syarat ekspor misalnya masa edar makin lama (lebih awet dikemas). “Tidak lupa selain pengembangan pasar, BI juga mengembangkan upaya digitalisasi dengan juga menciptakan pasarnya sendiri, dengan layanan pembayaran yang mudah dan cepat QRIS,” imbuh Erwin.

Sementara Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya mengungkapkan Bali dan Sumsel memiliki hubungan historis dan sejarah, yang diharap agar kejayaan kerjasama tersebut kembali terwujud dengan sinergitas pariwisata dan komoditas unggulan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini