SuaraSumsel.id - Satu kontainer berisikan senjata yang diakui tentara Amerika (US Army) ditemukan Bea Cukai di pelabuhan Panjang, Lampung. Senjata ini kemudian disegel karena awalnya belum diketahui pemilik dan surat menyuratnya.
Setelah heboh atas penemuan ini, maka tersebar pesan dari pihak Bea Cukai akan temuan ini. Bea Cukai Pelabuhan Panjang Lampung yang menyegel 1 tricon container US Army berisi senjata yang tidak tercantum pada daftar izin impor sementara yang diajukan vendor PT JT Square.
Menanggapi hal ini, Korem 043/Garuda Hitam (Gatam) Lampung angkat bicara. Penemuan satu kontainer berisikan senjata oleh Bea Cukai di Pelabuhan Panjang disebutkan guna kegiatan latihan bersama Garuda Shield di Pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur).
"Senjata-senjata itu akan digunakan untuk latihan dalam kegiatan Garuda Shield, sehingga dilakukan pendataan dan pencocokan sebelum dibawa ke Puslatpur," kata, Kepala Penerangan Korem 043/Gatam, Mayor (Cpm) Eva Y Kamal, saat dihubungi di Bandarlampung, Minggu.
Baca Juga:Potret Menahun Anak Jalanan di Sumsel: Terdesak Kebutuhan Ekonomi Sampai Jeratan Orang Terdekat
Senjata-senjata yang berada di dalam Tricon Container US Army tersebut telah diketahui oleh pihak-pihak terkait, bahwa hal tersebut akan dipergunakan dalam latihan Garuda Shield.
"Ini bukanlah yang pertama kali dilakukan sebab sebelumnya sudah dilaksanakan beberapa latihan seperti ini, dalam kegiatan ini juga sudah ada siapa berbuat apa, bahkan yang punya wilayah pun Dandim sudah ada di sana, ini adalah kegiatan yang terencana," kata dia.
Terkait apakah terdapat permasalahan dalam kelengkapan dokumen senjata-senjata itu, Mayor Eva mengatakan bahwa yang memiliki kewenangan menjelaskan hal tersebut dari Puspen TNI.
"Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen kontainer tersebut, karena memang harus tetap dilaksanakan pengecekan dan pemeriksaan, baik saat berangkat maupun sampai di lokasi tujuan dan tentunya sudah ada petunjuk perintah dari pusat," katanya.
Melansir ANTARA, Wakil General Manager Bidang Humas Pelindo 2 Panjang, Frans Rahardian, di lokasi berbeda menegaskan bahwa senjata yang berada di dalam Tricon Container US Army memang tidak ada manifest kapal.
Baca Juga:Akhir Pekan di Sumsel, Cuaca Berawan Dengan Potensi Hujan Disertai Petir
"Jadi Kontainer berisikan senjata tersebut bukan barang selundupan, melainkan barang yang tidak masuk dalam manifest kapal seperti penumpang, barang bawaan, peralatan dan lain-lainnya," kata dia
Apabila senjata-senjata tersebut tidak ada manifestnya maka terdapat sejumlah kemungkinan seperti melakukan administrasi ulang atau dipulangkan ke negara asalnya.
"Jadi saya tekankan senjata-senjata ini bukan barang selundupan hanya tidak ada manifestnya saja. Saat ini barang-barang sedang di urus oleh pihak TNI AD. Terkait hasilnya bagaimana kami juga masih menunggu dari Korem," kata dia.