SuaraSumsel.id - Perayaan Idul Adha hanya terjadi sekali dalam setahun. Idul Adha merupakan hari raya dengan fadhilah yang berbeda-beda, serta memiliki keutamaan serta sunnah masing-masing.
Di hari raya Idul Adha yang dikenal dengan hari raya kurban atau hari raya haji karena pada hari itu kegiatan kurban dan ibadah haji dilaksanakan. Sebagai ibadah tahunan, maka hendaknya dilaksanakan dengan sesempurna mungkin serta menjalankan semua amalan-amalan sunnah pada hari tersebut dengan niat tulus. Berikut 6 amalan sunnah yang dapat dilaksanakan di Idul Adha.
1. Mengumandangkan takbir di masjid-masjid, mushalla dan rumah-rumah pada malam hari raya, dimulai dari terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah. Kumandang azan juga disunnah hingg 13 dzulhijah yakni hari tasyrik.
"Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah."
Baca Juga:Waspada! Sumsel Hadapi Musim Kemarau, Curah Hujan Berlahan Menurun
Sebagian ulama ahli fiqih ada yang memberi keterangan mengenai beribadah di malam hari raya, yaitu dengan melaksanakan shalat maghrib dan isya’ berjamaah, sampai dengan melaksanakan shalat subuh berjamaah.
2. Mandi untuk shalat Id sebelum berangkat ke masjid.
Hal ini boleh dilakukan mulai pertengahan malam, sebelum waktu subuh, dan yang lebih utama adalah sesudah waktu subuh dikarenakan tujuan dari mandi adalah membersihkan anggota badan dari bau yang tidak sedap sekaligus membuat badan menjadi segar.
Mandi sebelum waktu berangkat adalah yang paling baik. Berbeda jika mandinya setelah pertengahan malam maka kemungkinan bau badan akan kembali lagi, begitu juga kebugaran badan.
"Disunnahkan mandi untuk shalat Id, untuk waktunya boleh setelah masuk waktu subuh atau sebelum subuh, ata pertengahan malam."
Baca Juga:Cuaca Sumsel Jumat, 8 Juli 2022: Palembang Berawan
3. Disunahkan memakai wangi-wangian, memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau-bau yang tidak enak.