SuaraSumsel.id - Outlet Holywings tengah berperkara sebagai buntut memberikan miras pada kedua orang dengan nama yang dinilai suci oleh umat islam dan kritiani, "Muhammad-Maria,". Bahkan belasan outlet ditutup sementara oleh Pemerintah Daerah atau Pemda.
Turut mengomentari hal ini, Ustaz Felix Siauw punya pandangan menohok. Dia mengungkapkan tidak sepakat jika Holywings ditutup. "Saya juga nggak sepakat kalau seandainya Holywings ditutup. Kenapa, karena masalahnya bukan itu," kata Ustaz Felix Siauw saat hadir di program Catatan Demokrasi TV One, dikutip dari Suara.com, Rabu (29/6/2022).
Pendakwah berusia 38 tahun ini, ada persoalan yang lebih penting. Dia menyoroti soal peredaran minuman keras.
"Mohon maaf, yang harusnya ditutup itu yang lebih besar, khomer-nya yang dilarang, mirasnya yang dilarang," ujar sang ustaz.
Baca Juga:Detik-Detik Lima Rumah di Jalinteng Sumsel Terbakar Akibat Ditabrak Truk Solar yang Terbalik
Felix Siauw heran mengenai aturan yang membolehkan peredaran minuman keras dengan kadar alkohol di bawah 5 persen. Sehingga ia menegaskan, maka yang dilarang berapa pun kadar alkoholnya.
"Berarti mabuk 5 persen boleh? Harusnya yang ditutup adalah peredaran miras," tanya menegaskan.
Solusi yang ditawarkan Ustaz Felix Siauw ini juga berkaitan dengan nasib ribuan karyawan Holywings jika tempat hiburan tersebut ditutup. Jika minuman yang dijual halal, para karyawan masih bisa bekerja.
"Saya dari tadi mikirin lho, kenapa nggak ada yang mikir sih, lha Holywings kan banyak, berapa cabang, 44 cabang? Kan bisa jualan air, bisa jualan susu kedelai, bajigur, kan dapat untung juga," imbuh Ustaz Felix.
Baca Juga:Truk Angkut Solar Terbalik di Jalinteng Sumsel, Lima Rumah Berderet Terbakar