SuaraSumsel.id - Kepergian Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril dinilai banyak memberikan teladan mengenai kehidupan. Apalagi sosok Ridwan Kamil yang berperan sebagai orang tua, saat mengurusi anak yang mengalami musibah, dan keluarga lainnya yang juga mengalami kesedihan.
Hal ini diungkap sopir ambulans yang mengikuti proses jenazah Eril, Sigit. Sosok Sigit bertugas sejak jenazah Eril tiba di Indonesia hingga harus menjalani prosesi pemakaman di Cimaung, Bandung. Ia mengungkapkan jika Ridwan Kamil telah banyak memberi teladan bagaimana selayaknya orang tua.
Termasuk teladan itu bagi Sigit sendiri yang juga memiliki anak laki-laki pertama.
"Ya begitulah sebagai orang tua, apalagi seorang ayah itu, memang ia sayang banget sama anaknya, jadi pelajaran juga buat saya ke anak saya," kata Sigit kepada Suara.com.
Sigit tertegun atas antusias dan doa yang luar biasa dari masyarakat kepada keluarga Ridwan Kamil dan keluarga. Doa yang luar biasa masyarakat teruntuk jenazah Eril dari sepanjang jalan dari Bandara Soekarno-Hatta hingga ke pemakaman Cimaung hari ini.
"Luar biasa antusiasme masyarakat, dari kemarin jemput di bandara," ungkap Sigit.
Saat membersamai Ridwan Kamil, Sigit melihat kang Emil-panggilan Ridwan Kamil memang kelelahan. Ia menjalani seluruh rangkaian mulai dari penjemputan jenazah ke Swiss hingga ke memakamkan Eril di Cimaung hari ini.
"Beliau kecapekan kurang tidur dari kemarin ngurusin dari sana (Swiss) sampai sekarang di sini, sampai sini kecapekan," tuturnya.
Jenazah Eril pun sudah dimakamkan. Almarhum dibawa dengan menggunakan mobil jenazah berwarna silver setelah diberangkatkan dari rumah duka di Gedung Pakuan, Bandung sekira pukul 09.00 WIB.
Banyak para tokoh dan masyarakat yang menghantarkan kepergian jenazah Eril sambil melafalkan shalawat Nabi Muhmmad SAW.
Eril dinyatakan hilang sejak 26 Mei lalu dan baru ditemukan dua pekan pada 8 Juli lalu. Kepergian Eril memang mengisahkan kisah sedih, selama dua pekan tubuh Eril tenggelam di sungai Aaree Swiss.