Bangunan Hotel Kuno Menguatkan Julukan Venesia dari Timur bagi Palembang dan Sungai Musi

Beberapa hotel tersebut di antaranya: Hotel Emma (1891), Hotel Ratu Wilhelmina (1902), Hotel Palembang (1912), Hotel Joling atau Hotel Schwartz (1923).

Tasmalinda
Kamis, 09 Juni 2022 | 13:38 WIB
Bangunan Hotel Kuno Menguatkan Julukan Venesia dari Timur bagi Palembang dan Sungai Musi
Ilustrasi hotel. Bangunan Hotel Kuno Menguatkan Julukan Venesia dari Timur bagi Palembang dan Sungai Musi [Shutterstock]

SuaraSumsel.id - ‘Een rijk aan de oostkust van Sumatra’, sebuah julukan mengacu pada kerajaan di Pantai Timur Sumatera makin menguatkan julukan Venice of the east atau Venesia dari timur bagi Palembang dan Sungai Musi.

Keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang saling mendukung, kota Palembang sebagai kota Maritim yang memiliki daerah otonom pada tahun 1906, di bawah kekuasaan Pemerintahan Hindia Belanda dengan status gemeente. Peradaban yang kemudian di abad  ke-20 menjadi tolak ukur dari kehidupan industri Palembang.

Pada sektor pariwisata, ditemukan berbagai hotel dengan akomodasi yang begitu mengesankan. Beberapa hotel tersebut di antaranya: Hotel Emma (1891), Hotel Ratu Wilhelmina (1902), Hotel Palembang (1912), Hotel Joling atau Hotel Schwartz (1923), hingga hotel-hotel baru yang kini bermunculan.

Di sisi lain, industri pariwisata kota Palembang didukung pula dari sektor kuliner.

Baca Juga:Hanya Gegara Terpeleset Karena Pipis Anak, Suami di Palembang Pukul Kepala Istri Hingga Memar

Komoditi Kopi Palembang menjadi satu produk yang terus mengalami eskalasi permintaan sejak tahun 1711. Pemerintah Hindia Belanda tjuga memiliki andil dalam perdagangan ini.

Pempek yang menjadi makanan khas rupanya merupakan produk akulturasi budaya yang banyak dipasarkan pada awal tahun 1900-an oleh masyarakat keturunan Tionghoa.

Dari sektor sandang misalnya, kain songket asal Palembang tidak ubahnya membius para penikmat fasyen. Songket Palembang mulanya berasal dari sutra, dan telah diproduksi sejak abad ke-8. Industri songket kemudian bertumbuh sebagai kain khas dari Palembang

Balwana van Palembang selanjutnya membawa para pengunjung untuk menikmati kilas balik kota maritim ini. Peradaban maritim sebagai titik mengawali sejarah kota Palembang yang kemudian pertumbuhan industri.

“Pariwisata menjadi garda depan dan sektor penting dalam roda perekonomian di Kota Palembang,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com.

Baca Juga:Halo Warga Palembang, Hari Ini Distribusi PDAM Tirta Musi Mati 6 Jam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini