SuaraSumsel.id - Kabar duka menyelimuti umat muslim Indonesia, Buya Syafii Maarif tutup usia. Sosok pendakwah, sekaligus ulama Muhammadiyah meninggal dunia, Jumat (27/5/2022).
Kabar ini beredar luas di media sosial hingga pengurus Muhammadiyah di Indonesia. Buya Syafii Maarif menghembuskan nafas terakhir di RS PKU Muhammadiyah Gamping setelah menjalani perawatan.
Doa pun mengalir dari sejumlah tokoh dan elemen umat dan masyarakat Indonesia.
Semasa hidup, pemikirian-pemikiran Syafii sangat dibutuhkan bangsa. Presiden Joko Widodo, pada awal tahun 2015, sempat menawarkan posisi Dewan Pertimbang Presiden, tapi Syafi'i menolaknya.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca 27 Mei 2022: Sejumlah Daerah di Sumsel Ini Diguyur Hujan Sedang Hingga Lebat
Buya Syafi'i Ma'arif memilih menjadi lebih independen. Informasi dari berbagai sumber, saat Presiden Jokowi memintanya untuk menjadi salah satu Tim Independen mengatasi konflik Polri-KPK, ia menyanggupinya dan sekaligus menjadi Ketua Tim Independen 2015.
Perjalanan Hidup Buya Syafii Maarif
Buya Syafi'i Ma'arif bernama lengkap Ahmad Syafii Maarif yang lebih dikenal Buya Syafii Maarif ini lahir di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau pada 31 Mei 1935.
Syafii Maarif lahir dari pasangan Marifah Rauf Datuk Rajo Malayu, dan Fathiyah.Bungsu dari empat bersaudara ini belajar agama ke sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah.
Riwayat Pendidikan Buya Syafii Maarif
Baca Juga:Harga Hewan Kurban di Sumsel Naik Terdampak Penyakit Mulut dan Kuku, Warga dan Peternak Was-Was
SR Negeri Sumpur Kudus, Sumatera Barat (1947)