Mengapa Saat Lebaran Disajikan Ketupat? Filosofi yang Dikaitkan dengan Sunan Kalijaga

Filosofi makan ketupat saat lebaran ternyata ada hubungannya dengan Sunan Kalijaga.

Tasmalinda
Senin, 02 Mei 2022 | 15:42 WIB
Mengapa Saat Lebaran Disajikan Ketupat? Filosofi yang Dikaitkan dengan Sunan Kalijaga
ilustrasi ketupat. Ketupat selalu dihadirkan saat lebaran. (Unsplash.com)

SuaraSumsel.id - Momen lebaran memang menjadi momen tidak terlupakan, baik yang masih berusia anak-anak hingga sudah dewasa. Apalagi dengan beragam menu yang dihadirkan makin melengkapi kemeriahkan silaturahmi.

Di setiap lebaran pun, umat muslim di seluruh Indonesia menyajikan makanan khas. Di Indonesia, umat muslim menikmati ketupat sebagai salah satu menu yang wajib dihadirkan saat menu lebaran.

Melansir Suarajakarta.id-jaringan Suara.com, kanal YouTube YSP Official mengunggah filosofi mengapa umat muslim di Indonesia makan ketupat.

Saat Lebaran, diperkenalkan pertama kali oleh Sunan Kalijaga. Ada dua kali ibadah yang dibudidayakan oleh Sunan Kalijaga, yakni bakda lebaran dan bakda ketupat.

Baca Juga:Tiga Anggota Ditpolairud Polda Sumsel, Dibawa Kabur "Kapal Hantu" Penyeludupan Benih Lobster

Kupat bagi orang jawa punya filosofi khusus yakni ngaku lepat adalah mengakui kesalahan. Selain itu, juga bermakna laku papat adalah empat tindakan.

Orang jawa akan melakukan sungkeman, yakni prosesi saling memaafkan yang dilakukan orang yang lebih tua pada yang lebih muda. Lalu kenapa janur diambil dari Bahasa Arab yang memiliki arti setelah datang cahaya. 

Begitulah makna filosofi mengapa saat lebaran idul fitri, umat muslim menyajikan ketupat sebagai hidangan yang kerap hadir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini