Berkah Ramadhan, Perajin Cincau di Ogan Ilir Banjir Pesanan hingga Raup Untung

Perajin cincau di kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan yang tengah merasakan berkah Ramadhan.

Tasmalinda
Selasa, 05 April 2022 | 15:50 WIB
Berkah Ramadhan, Perajin Cincau di Ogan Ilir Banjir Pesanan hingga Raup Untung
Perajin cincau di Ogan Ilir, Sumatera Selatan yang banjir pesanan [Suara.com/Welly JT]

SuaraSumsel.id - Perajin cincau di  Ogan Ilir, Sumatera Selatan tengah merasakan berkah bulan Ramadhan. Salah satu pusat perajin cincau di  Desa Talang Balai Baru, Kecamatan Tanjung Raja, Sumatera Selatan sedang kebanjiran pesanan.

Berdiri sejak tahun 2004, kini pusat perajin cincau masih eksis membuat salah satu macam takjil untuk berbuka puasa. Meski hanya beroperasi saat bulan Ramadhan, namun penghasilannya cukup menjanjikan.

Ersan, pemilik usaha cincau mengatakan, bahan dasar yang dibutuhkan adalah daun janggelan yang diperoleh dari Pacitan, Jawa Timur. 

"Menyambut bulan puasa, kami mendatangkan tiga ton bahan janggelan ke Ogan Ilir," kata Ersan kepada Suara.com,  Selasa (5/4/2022) 

Baca Juga:LRT Sumsel Operasikan 88 Perjalanan Selama Ramadhan

Bahan dasar ini dicampur dengan air sagu yang kemudian direbus dua kali hingga proses penyaringan yang memakan waktu paling cepat selama enam jam. 

Setelah didinginkan dalam sebuah wadah plastik, cincau siap dipindahkan ke kantong plastik hingga didistribusikan.

"Dalam satu wadah, kami menyebutnya satu wadah yang beratnya 4 kilogram cincau," ujar Ersan. 

Cincau yang diproduksi Ersan dibantu 10 orang karyawannya ini, dengan kualitas lebih sehat karena tidak menggunakan bahan pengawet.

Proses perebusan bahan yang dilakukan dua kali dan menggunakan bahan-bahan alami dan segar.

Baca Juga:Bio Solar Langka, Anggota DPRD Sumsel Desak Pertamina Atasi Kelangkaan

"Selain menjaga higienitas, proses perebusan bahan cincau agar nantinya makanan ini bebas bakteri. Kepuasan konsumen benar-benar harus dijaga," tegas Ersan. 

Selama Ramadhan sedikitnya 500 hingga 1.000 wadah yang diproduksi per harinya.

"Anggaplah rata-rata 500 pieces, artinya ada minimal 2.000 kilogram, cincau yang kami produksi. Adapun permintaan yang paling besar, ialahi Pasar Induk Jakabaring di Palembang," terang Ersan. 

Pria yang juga sehari-hari berjualan kemplang panggang ini berharap cincau produksi Ogan Ilir khususnya Tanjung Raja makin dikenal di lingkup yang lebih luas. 

"Kami akan terus produksi cincau karena pangsa pasarnya ada. Tinggal ke depan harapannya, produksi bisa lebih banyak dan cakupannya lebih luas," ucap Ersan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini