Geram Persikota Tangerang Miliknya "Dicurangi" Wasit, Prilly Latuconsina: Sepak Bola Indonesia Mengecewakan

Pemilik Persikota Tangerang, Prilly Latuconsina geram atas keputusan wasit yang dianggap mencurangi klubnya.

Tasmalinda
Senin, 07 Maret 2022 | 08:37 WIB
Geram Persikota Tangerang Miliknya "Dicurangi" Wasit, Prilly Latuconsina: Sepak Bola Indonesia Mengecewakan
Prilly Latuconsina, Klub Bola Persikota Tanggerang. [Instagram/prillylatuconsina96]

SuaraSumsel.id - Artis yang kini menjadi pemilik klub Persikota Tangerang, Prilly Latuconsina meluapkan rasa kecewa dan geramnya atas kinerja wasit yang dianggap buruk saat memimpin pertandingan Persikota melawan Farmel FC, Minggu (6/3/2022).

Persikota menelan kekalahan telak 3-0 dari Farmel FC saat berlaga di Stadion Gelora Delta Sidoarjo sebagai babak 16 besar Liga 3 2021/2022.

Publik menilai jalannya pertandingan telah diwarnai beragam insiden dari keputusan kontroversial wasit. Prilly Latuconsina pun mengungkapkan kekecewaan mengungkapkan kekecewaan melalui akun media sosialnya.

Prilly mengungkapkan rasa kecewa dengan memulai kalimat tengah bersedih.

Baca Juga:Hujan Lebat Bakal Melanda 8 Wilayah di Sumsel Hari Ini, Disertai Petir

"Ini menyedihkan. Terlalu banyak keputusan yang penuh perdebatan yang diambil wasit untuk tim kami. Saya senang bila bisa membantu meningkatkan industri sepak bola Indonesia, tapi bagaimana saya bisa membantu (bila kontroversi seperti ini masih terjadi terus menerus)? Kenyataannya, ini terlalu menyedihkan," tulis Prilly Latuconsina, Minggu (7/3/2022).

Prilly berharap agar PSSI, organisasi yang bertanggung jawab mengelola sepak bola asosiasi di Indonesia, tidak mematikan mimpi para pemain yang berjuang dengan penuh semangat memajukan sepak bola Indonesia.

"Tolong jangan matikan mimpi pemain dan anak anak kebanggaan Indonesia dalam memajukan sepak bola demi kepentingan pribadi @pssi. Semangat terus @persikotafc1994," harapnya.

Prilly Latuconsina pun mengunggah video untuk meluapkan rasa kecewanya pada kondisi persepakbolaan di Indonesia. Ia pun menyentil PSSI yang dirasa semestinya bisa menjadi rumah yang netral bagi klub sepak bola di Indonesia.

"Sebelumnya, saya dan Persikota dari awal berjuang secara keras, penuh jerih payah, lelah, letih, dan sungguh-sungguh untuk mewarnai dunia sepak bola di Indonesia. Saya semangat dan tertarik untuk masuk dan terjun langsung bahkan ke dunia sepak bola karena saya melihat adanya harapan yang besar untuk memajukan dan membesarkan sepak bola di negara kita. Tapi sangat disayangkan, apa yang diperlihatkan dan dipertontonkan di laga hari ini antara Persikota melawan Farmel, adalah bukti nyata kondisi sepak bola di Indonesia masih mengecewakan. Usaha, kerja keras, dan keringat yang dikeluarkan oleh tim kami rasanya dibayar sia-sia dengan adanya kejadian hari ini," kata Prilly.

Baca Juga:Ratusan Rumah Warga di Sumsel Terendam Banjir, Dipengaruhi Intensitas Hujan Tinggi

"Tentu saya kecewa, tapi harapan kami tidak pupus sampai di sini. Kami terima dengan hati yang penuh dengan kesabaran. Kami

percaya bahwa PSSI masih menjadi rumah yang netral, bersih, dan adil bagi seluruh klub sepak bola di Indonesia. Terima kasih untuk dukungan kalian untuk Persikota, doakan kami untuk terus semangat dan lolos ke Liga 2," pungkasnya.

Sederet rekan artis langsung ikut buka suara untuk menanggapi kekecewaan Prilly Latuconsina terhadap sepak bola di Indonesia. Bahkan, Umay Shahab ikut memberikan solusi yang cukup menohok untuk memajukan sepak bola Indonesia.

"@pssi buruan sediain VAR dan kasih gaji tinggi wasit wasit yang professional biar ga ada kejadian memalukan kayak gini lagi. Dari jaman dulu saya jadi host di galeri sepakbola, one thing for sure demand terhadap sepakbola selalu tinggi kok di masyarakat, kalau liganya bagus pasti duitnya kan makin banyak. Masa si gamau cuan hehehehe love," tulis Umay.

"Mohon didengar biar sepak bola kita bisa sangat maju .. imbas ke timnas yang ga perna berprestasi," tulis netizen.

"Udah ada yang ngatur sepertinya," komentar Al Ghazali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini