"Ego harus di-breakdown... Ini yang saya rasa penting juga harus dekat dengan fans," sambungnya.
Erick mengibaratkan fans bagai darah bagi klub sepak bola. Erick menambahkan, fans menitipkan klub kepada sang pemilik, sehingga pemilik harus mengelola klub seperti aset bersama.
Erick mengapresiasi Prilly yang mau terjun ke industri yang berbeda dari dunia yang dia telah geluti selama ini.
"Saya sangat senang ketika ada wanita memiliki klub bola, karena ini biar menjadi tren yang bagus," kata Erick.
Baca Juga:Kasus Positif COVID-19 Ditemukan di Palembang, Dinkes Sumsel: Warga Kurangi Perjalanan
"Sekarang banyak pemilik olahraga ini muda-muda, ada Raffi, di basket juga ada Gading Marten, Baim Wong. Ini kita juga mengharapkan pola pikir pengelolaan klub dan liga akan berubah karena adanya generasi baru yang masuk ke industri olahraga," ujarnya menambahkan. (ANTARA)