SuaraSumsel.id - Diduga kokain mengandung zat terberbahaya atau beracun (oplosan) dikonsumsi oleh warga. Setidaknya 17 orang tewas serta 56 lainnya dirawat di rumah sakit setelah mengkonsumsi kokain tersebut.
Pihak berwenang di Provinsi Buenos Aires, mengungkapkan jika puluhan orang masih dirawat di Argentina setelah mengkonsumsi kokain yang diduga tercemar zat beracun.
Seorang juru bicara Menteri Keamanan provinsi Sergio Berni membagikan daftar nama korban tewas di beberapa rumah sakit di wilayah pinggiran kota di sekitar ibu kota negara tersebut.
Sebelumnya jumlah yang dirawat hanya 12 lalu meningkat menjadi 50 orang.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca 3 Februari 2022: Sumsel Bakal Hujan Sedang dan Lebat
Pasukan keamanan provinsi menahan beberapa orang yang diduga menjual obat tersebut setelah kematian pertama terjadi pada Rabu.
Beberapa media lokal melaporkan jika kokain telah "dikurangi" kandungannya dengan menambahkan zat beracun, kemungkinan oleh geng narkoba yang ingin memangkas biaya di tengah perang memperebutkan pengaruh teritorial melawan kelompok-kelompok pesaing.
"Kami sedang menunggu hasil laboratorium dan hasil penyelidikan terhadap orang-orang yang telah ditahan," kata Berni kepada televisi lokal.
Reuters belum dapat menghubungi polisi dan pengadilan untuk informasi lebih lanjut.
Pemerintah daerah dari satu kawasan yang terdampak, Tres de Febrero, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengetahui orang-orang menjadi sakit parah karena "kokain yang diduga dipalsukan" dan bekerja dengan layanan darurat dan rumah sakit untuk mencegah lebih banyak kematian.
Baca Juga:BPS: Sumsel Alami Inflasi Tertinggi pada Januari 2022
Pemerintah mendesak orang-orang untuk membuang narkoba yang dibeli baru-baru ini.
"Jika Anda menggunakan kokain, kami menyarankan Anda untuk tidak menggunakan apa yang telah Anda beli dan waspadai kemungkinan gejalanya: kebingungan, kejang, dan kehilangan kesadaran," tambahnya.
"Ini bukan penyelidikan yang normal," kata jaksa San Martin, Marcelo Lapargo, kepada media lokal La Naction+.
Ia menyebut razia polisi dilakukan untuk memusnahkan semua kokain yang tercemar."Hal terpenting saat ini adalah menghentikan penjualannya untuk mencegah lebih banyak kematian."
Sumber: Reuters