Inovasi UMKM Kapita Craft yang Bertahan di Masa Pandemi COVID-19

Salah satu UMKM di Palembang, Kapita Craft yang terus berinovasi bertahan di masa pandemi COVID-19.

Tasmalinda
Senin, 31 Januari 2022 | 19:55 WIB
Inovasi UMKM Kapita Craft yang Bertahan di Masa Pandemi COVID-19
UMKM Kapita Craft yang bertahan di masa pandemi COVID-19 [Suara.com/Welly JT]

SuaraSumsel.id - Pandemi Covid -19 menghantam seluruh sektor termasuk sektor ekonomi. Semua usaha mulai dari usaha besar sampai usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta ikut menjadi korban Covid-19. 

Seperti bisnis kerajinan tangan Kapita Craft dihantam pandemi Covid-19 sama seperti UMKM lainnya di Tanah Air. 

Kondisi ini sangat buruk bagi Sonia pemilik Kapita Craft. Pasalnya Kapita Craft yang memproduksi baby set dan seprei, saat dilanda pandemi Covid-19 hampir gulung tikar karena terjadinya penurunan pemesananan. 

Padahal menurut Sonia, ia baru menjalani usahannya lebih kurang dua tahun. Selain itu usaha yang ia jalani merupakan hobinya sehingga ia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya yang sudah ia geluti selama 10 tahun lebih.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca Sumsel Senin 31 Januari 2022, Waspada Hujan Petir

Dengan bermodalkan tekad yang kuat dan dorongan dari keluarga tercinta, Sonia pun membangun usaha Kapita Craft yang ia pasarkan melalui online. 

Usaha kerajinan tangan ini pun dimulai dari rumahnya sendiri yang berada di Jalan WR Supratman Kecamatan Sukarami Palembang

Tak banyak karyawan hanya tiga orang dan itu pun tetangganya yang bekerja membantunya. Sebelum Pandemi usaha baby set dan seprei hasil kerajinan tangannya sangat banyak pemesanan hingga puluhan set setiap hari. Pundi - pundi rupiah pun membanjiri ibu tiga orang anak ini.

Namun, tidak ada yang menyangka  ketika pandemi Covid-19 melanda orderan pun sepi.  Ia pun bersusah hati  bagaimana agar mesin jahit miliknya tetap beroperasi meski Covid-19, tiga karyawannya yang membantu usahanya  tetap bisa bekerja agar tidak kehilangan sumber mata pencarian.

"Kala itu saya sangat gundah. Dan saya selalu berdoa agar diberikan jalan dan kemudahan untuk menjalani usaha yang sudah saya impikan sejak lama ini yang berasal dari hobi saya sejak kecil,"ujar Sonia. 

Baca Juga:Suhu Udara di Sumsel Alami Peningkatan Sampai 33 Derajat Celcius

Sambil terus berfikir, ia pun mendapatkan ide setelah membaca berita bahwa pemerintah membolehkan penggunaan masker kain untuk pelampis masker medis agar terhindar dari virus Covid-19 . 

" Saya pun mulai berinovasi dengan membuat masker kain bahkan membuat masker kain dari kain jumputan asal Palembang," ungkapnya. 

Dikatakan Sonia, tak butuh modal besar asal ada tekad dan kemauan yang kuat untuk selalu belajar serta berkarya. Maka akan ada jalan untuk kita. 

" Alhamdullilah masker kain ini diterima dipasaran. Meskipun sedang pandemi sedang sangat parah - parahnya. Masker dari Kapita Craft sangat laku di pasaran," ungkapnya. 

Inovasi Kapita Craft ini muncul saat pandemi dan diterima secara luas tentu karena dukungan pendistribusian produk yang handal dan terjangkau.

Selain itu saat banjir orderan ia bisa membuka lapangan pekerjaan dimana sebelumnya tiga orang bisa sampai 10 orang, sehingga yang dipekerjakan adalah tetangganya sendiri. 

" Saat banjir pesanan,  ibu - ibu tetangga dekat rumah bekerja membantu saya. Alhamdullilah dengan adanya banyak pesanan saya bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang sekitar kita," ucapnya. 

 Dalam urusan logistik Sonia mempercayai kepada JNE sebagai jasa  pengiriman barang kerajinannya. Menurutnya JNE bisa mengantarkan pesananya hingga ke desa - desa. 

" Ada berkah tersendiri di pandemi covid-19 yakni banyaknya pesanan masker tak hanya dari kota Palembang tapi hingga ke pulau Jawa bahkan sampai  ke desa. Saya mempercayakan pengiriman barang baik di kota Palembang maupun hingga ke luar Sumatera bahkan sampai ke desa - desa menggunakan JNE," ujarnya. 

Menurutnya, untuk pelaku UMKM dapat potongan harga sebesar 10 persen bahkan bila terlalu beratb demgan ongkos kirim seperti pengiriman baby set, JNE memberikan kemudahan dengan pengiriman JNE Cargo dengan biaya  ongkos kirim atau ongkir yang cukup menghemat konsumen. 

"JNE memudahkan konsumen untuk pelayanan pengiriman dalam jumlah besar seperti baby set atau bed cover sehingga konsumen saya tidak perlu risau soal ongkir," pungkasnya. 

Branch Manager PT Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE  Cabang Palembang M Daud mengatakanJNE  tetap mempertahankan kapabilitas dan kapasitasnya.

" Untuk bisa men-support teman-teman, customer-customer kami dari segala segmen, kami melakukan perbaikan atau improvement untuk mencapai high performance quality. Kami di JNE Palembang  menerapkan 5K, Kecepatan, Ketepatan, Keamanan, Kemudahan, dan Kenyaman, sehingga kita bisa memberikan pengalaman yang terbaik bagi customer-customer kita dan tentunya dibarengi dengan perbaikan yang berkesinambungan,"ujarnya. 

Jaringan hingga ke pelosok desa

Pengamat Ekonomi Sumatera Selatan Ptof Didik Susetyo mengatakan pemilihan perusahaan pengiriman barang tentu berdasarkan pertimbangan, seperti kecepatan waktu  dan harga. Hal ini menjadi pilihan konsumen dalam menentukan perusahaan yang cocok untuk dipilih.

"Apalagi saat ini sedang pandemi COVID-19 terjadi peningkatan pengiriman barang. Cepat, tepat,  murah dan banyaknya cabang sangat mempermudah konsumen dalam mengirimkan paket mereka. Diharapkan jaringan dapat diperluas hingga ke pelosok desa," ujarnya. 

Tulisan ini mengikuti lomba penulisan jurnalistik yang diselenggarakan oleh JNE.

Kontributor : Welly Jasrial Tanjung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini