Guru Ponpes yang Perkosa Santriwati di OKU Selatan ternyata Residivis Kasus Pencabulan

Pendalaman dilakukan guna mencari tahu ada tidaknya korban lain dari aksi cabul guru ponpes

Wakos Reza Gautama
Minggu, 02 Januari 2022 | 08:42 WIB
Guru Ponpes yang Perkosa Santriwati di OKU Selatan ternyata Residivis Kasus Pencabulan
Ilustrasi Pelecehan seksual oleh oknum pengasuh pondok pesantren. Guru ponpes yang perkosa santriwati di OKU Selatan ternyata residivis. [Suara.com/Emal]

SuaraSumsel.id - aparat Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel) mendalami kasus pemerkosaan santriwati inisial S (9) yang dilakukan MS (50), guru di pondok pesantren. 

Pendalaman dilakukan guna mencari tahu ada tidaknya korban lain dari aksi cabul guru ponpes terhadap para santriwatinya.

Kapolres OKU Selatan, AKBP Indra Arya Yudha mengatakan, MS ditetapkan sebagai tersangka atas perbuatan pemerkosaan terhadap korban yang terjadi pada 21 April 2021 silam.

"Setelah mencukupi alat bukti, pada Kamis (30/12/2021) pemilik yayasan sekaligus guru pondok pesantren di Kabupaten OKU Selatan ini resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pemerkosaan terhadap korban yang merupakan muridnya sendiri," jelasnya.

Baca Juga:Bejat! Karyawan Perusahaan Sawit Di Kalbar Ini Bertahun-tahun Cabuli Anak Kandung

Hanya saja, meskipun sudah ditetapkan sebagai tersangka, namun polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari alat bukti tambahan karena dikhawatirkan masih ada santri lainnya di pondok pesantren itu yang menjadi korban asusila oleh perbuatan pelaku.

Sebab diketahui tersangka warga Sidodadi, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Timur ini merupakan residivis kasus yang sama pada tahun 2006 dan pernah menjalani hukuman kurungan penjara selama satu tahun delapan bulan.

"Sejauh ini korbannya baru satu orang. Namun, kasus ini masih dalam pengembangan karena tidak menutup kemungkinan masih ada korban lainnya di asrama tersebut," kata dia.

Kapolres menambahkan, kasus pemerkosaan terhadap santri tersebut terungkap setelah penghuni pondok pesantren dikejutkan mendapati korban melahirkan bayi prematur di kamar mandi ponpes setempat pada Selasa (21/12/2021).

"Penghuni pesantren terkejut karena tidak ada yang mengetahui S sedang mengandung selama ini mengingat korban diketahui belum menikah sehingga melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian," ujarnya.

Baca Juga:Guru Ponpes Perkosa Santri Hingga Hamil Di OKU Selatan, Ternyata Seorang Residivis

Dalam penyelidikan akhirnya S mengakui dirinya diperkosa oleh tersangka MS di asrama pondok pesantren setempat saat libur menyambut bulan suci Ramadhan pada 21 April 2021.

Kondisi asrama yang saat itu sepi karena hampir semua santri yang mondok sudah pulang ke rumah masing-masing dimanfaatkan oleh pelaku untuk melancarkan aksi bejatnya memperkosa korban ketika sedang sendirian berada di dalam kamarnya.

"Saat ini pelaku beserta barang bukti berupa satu helai kain sarung sudah kami amankan guna proses penyidikan lebih lanjut. Tersangka sendiri akan dijerat dengan pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan dengan ancaman lima tahun kurungan penjara," tegasnya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini