Anomali Cuaca, BPBD di Sumsel Segera Tetapkan Status Siaga Bencana

BPBD Sumsel bahkan memintaBPBD di 17 kabupaten/kota di provinsi itu segera menetapkan status siaga

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 06 November 2021 | 11:34 WIB
Anomali Cuaca, BPBD di Sumsel Segera Tetapkan Status Siaga Bencana
BPBD Sumsel siaga bencana. [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Anomali cuaca yang terjadi di beberapa hari terakhir membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan siaga. 

BPBD Sumsel bahkan meminta BPBD di 17 kabupaten/kota di provinsi itu segera menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi banjir dan tanah longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Selatan Iriansyah mengatakan hal tersebut dilakukan untuk merespons kondisi cuaca yang diprakirakan mengalami peningkatan karena adanya anomali. Oleh karena itu, segera tetapkan status siaga bencana.

"Kebencanaan kan harus cepat, harus siaga, jadi jangan tunggu-tunggu lagi," kata dia, Sabtu (6/11/2021) dikutip dari ANTARA.

Baca Juga:Pertumbuhan Ekonomi Sumsel di Kuartal III 2021 Melambat

Menurutnya, dengan ditetapkannya status siaga, setiap personel menyiagakan juga peralatan dan perlengkapan kedaruratan bencana, seperti perahu, genset, tenda darurat, tali-temali, kendaraan darat, sehingga sewaktu-waktu terjadi bencana bisa digunakan dan kondisinya prima.

"Pergerakan teknis menjadi lebih efektif dan efisien," imbuhnya.

Kesiapsiagaan ini diperkirakan dapat berlangsung lama sebagaimana rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang melaporkan hingga triwulan pertama 2022, Sumsel bakal mengalami fenomena hujan skala menengah 200-300 mm diiringi dengan angin kencang.

"Bila terjadi peningkatan lebih dari yang direkomendasikan, status naik menjadi darurat," ujarnya.

Sebelumnya, Badan SAR Nasional (Basarnas) Palembang telah menyiagakan ratusan personelnya di semua wilayah sub- regional di kabupaten/kota.

Baca Juga:Pemkot Petakan Wilayah Rawan Bencana Alam

Kepala Basarnas Palembang Hery Marantika menambahkan para personel ditugaskan untuk melakukan pemantauan terhadap kejadian bencana yang diprakirakan meningkat hingga Maret 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini