SuaraSumsel.id - Akun password yang dibuat orang Indonesia diketahui lebih mudah ditebak. Hal ini membuat akun cendrung lebih mudah disalahgunakan.
Setidaknya 2 dari 3 orang membuat password yang lebih dan mudah ditemah. Pernyataan tersebut berdasarkan riset YouGov.
Penelitian tersebut terhadap kebiasaan orang menjaga kata sandi (password) mereka di internet.
Melansir terkini.id - jaringan Suara.com, Product Marketing Manager Google Indonesia, Amanda Chan mengatakan kebocoran data pribadi biasanya dipicu oleh kombinasi password yang lemah.
Baca Juga:1.200 Anak Sumsel Korban Pandemi COVID-19, Terbanyak di Palembang
Sekitar 89 persen orang Indonesia yang disurvei Google dan YouGov mengaku mereka membuat password yang termasuk dalam kriteria lemah, dan mudah ditebak.
Password yang mudah ditebak diantaranya seperti menggunakan tanggal penting yang dialami dalam hidup seperti tanggal lahir, nama pacar atau pasangan, nama hewan peliharaan hingga kode pos sebagai password mereka.
Kebiasaan menggunakan password yang lemah sendiri, lanjut Amanda, biasanya disebabkan sulitnya seorang pengguna mengingat password.
“Sebanyak 40 persen responden kami (di Indonesia) mengaku takut lupa dengan sandi yang baru, dan 30 persen menggunakan sandi yang sama karena lebih praktis,” imbuh Amanda.
Ia menjelaskan, mayoritas pengguna yang memakai kata sandi yang tergolong lemah ini bakal termotivasi untuk mengamankan kata sandi mereka, apabila ternyata mereka menjadi korban kebocoran data.
Baca Juga:Gelar Vaksinasi, Gerindra Sumsel Bagikan Paket Sembako kepada Peserta Vaksin
Dari 80 persen responden Google dan YouGov yang mengatakan bahwa mereka akan merubah kata sandi jika ada kemungkinan bahwa data pribadi mereka telah dicuri.
Sebanyak 67 persen responden juga mengatakan bahwa mereka kemungkinan bakal menggunakan fitur keamanan macam two-factor authentication (2FA) untuk mengamankan akun mereka, meski tidak diwajibkan. [ANTARA]