SuaraSumsel.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan bekerja sama dengan Dekranasda Sumatera Selatan menyelenggarakan Semarak UMKM (Seru) Sriwijaya 2021.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 25 hingga tanggal 27 Oktober 2021 secara hybrid.
Kegiatan Seru Sriwijaya 2021 ini juga dilakukan dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional, melalui kampanye nasional Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) serta dukungan pada kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI).
Seru Sriwijaya bertujuan mendorong pengembangan UMKM Sumatera Selatan, khususnya, produk fesyen, kerajinan/kriya, dan kuliner kepada pasar domestik maupun ekspor, serta sebagai katalisator bagi pelaku usaha industri kreatif dalam meningkatkan kualitas produk sesuai trend pasar.
Baca Juga:Istri Dodi Reza Alex Noerdin Diperiksa KPK dan 3 Berita Pilihan di Sumsel
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Hari Widodo, menyampaikan bahwa di Sumatera Selatan, UMKM merupakan salah satu penggerak utama perekonomian.
Hal ini masih memberikan ruang kepada UMKM untuk mendorong produktivitas lebih tinggi lagi melalui peningkatan kapasitas produk dan usaha, nilai tambah, serta akses pemasaran.
Deputi bidang produk dan penyelenggara kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Rizky Handayani mengatakan dalam rangka mendorong sektor ekonomi kreatif di tengah pandemi COVID-19, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki berbagai program mendukung ekonomi kreatif di Indonesia antara lain Apresiasi Kreasi Indonesia yang diselenggarakan di 16 kota, termasuk Kota Palembang.
Dukungan terhadap pengembangan UMKM juga disampaikan oleh Bertu Merlas ST selaku Anggota Komisi XI DPR RI. Bertu berharap kegiatan Seru Sriwijaya dapat membuka mata para penggiat UMKM di Sumatera Selatan sehingga memiliki wawasan dalam meningkatkan produktifitas dan hasil penjualan.
Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, mengungkapkan potensi pengembangan UMKM di Sumatera Selatan masih sangat besar.
Baca Juga:Peletakan Batu Pertama Pelabuhan Tanjung Carat Sumsel Desember 2021
Berdasarkan sensus ekonomi BPS yang dirilis tahun 2019, mencatat jumlah pelaku UMKM di Sumatera Selatan mencapai sebesar 644 ribu usaha. Bila dibandingkan dengan jumlah UMKM secara nasional yang mencapai sekitar 64 juta,
"Maka masih terdapat ruang perbaikan guna mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas UMKM. Beberapa hal yang menjadi tugas bersama antara lain mendorong perubahan mindset masyarakat untuk tertarik menjadi seorang wirausaha, peningkatkan keterampilan UMKM hingga membantu proses pemasaran UMKM," katanya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, sebagai wujud nyata dukungan Bank Indonesia dalam pengembangan UMKM, terdapat 3 pilar yang menjadi fokus utama.
Ketiga pilar tersebut, yakni mendorong UMKM agar dapat terkorporatisasi dalam satu entitas kuat sehingga dapat bertahan utamanya di masa pandemi. Mendorong peningkatan kapasitas UMKM misalnya melalui program onboarding UMKM, serta membantu UMKM untuk memperoleh akses ke pembiayaan antara lain dengan mendorong penggunaan SI APIK (Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia