SuaraSumsel.id - Komika Coki Pardede, atau Reza Pardede ditangkap polisi di Tangerang. Penangkapan disertai dengan barang bukti satu klip sabu.
Kekinian Coki Pardede digiring ke Polres Metro Tangerang Kota. Kabarnya, Coki Pardede ditangkap polisi, Rabu (1/9/2021) kemarin.
Kabar dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Yusri Yunus. Ia membenarkan penangkapan komika tersebut.
"Reza Pardede ya? Itu artis ya? Ya, saya mengiyakan dulu saja," kata Kombes Pol Yusri Yunus kepada Suara.com, Kamis (2/9/2021).
Baca Juga:Perguruan Tinggi di Sumsel Dihimbau Belajar Tatap Muka
Yusri Yunus juga menjelaskan barang bukti yang diamankan satu klip sabu.
"Iya barang buktinya sabu," jawabnya singkat.
Coki Pardede disebut saat ini diamankan di Polres Metro Tangerang Kota.
Reza Pardede, S.S. lahir 21 Januari 1988 di Medan. Lebih dikenal dengan nama Coki Pardede, dia adalah seorang kontestan ajang pencarian bakat Stand Up Comedy Indonesia Season 4 yang diselenggarakan oleh Kompas TV dan Stand Up Comedy Academy 2 yang diselenggarakan Indosiar.
Baca Juga:Tunjangan Guru Honor Telat Lagi, Ini Alasan Pemprov Sumsel
Coki yang asli dari Medan dibesarkan di kota Depok.
Sebelum mengikuti kompetisi SUCI 4, Coki pernah bermain di serial Malam Minggu Miko 2 bersama Raditya Dika, Andovi da Lopez, Hadian Saputra, serta Jovial da Lopez.
Informasi dihimpin, Coki merupakan seorang komika dari komunitas Stand Up IndoDepok dan juga komika di Universitas Gunadarma.
Di komunitas Depok , Coki termasuk komika senior bersama dengan Heri Horeh.
Selain sebagai komika, Coki bersama komika Depok yaitu Iyam Renzia dan dua orang lainnya, Randa dan Kaisan Putra membentuk sebuah band bernama NYIAH.
Tahun 2014, Coki mengikuti kompetisi Stand Up Comedy Indonesia Season 4 yang diselenggarakan Kompas TV dan bertahan hingga babak 7 besar.
Dua tahun kemudian, Coki kembali mengikuti kompetisi stand up comedy.
Coki tercatat sebagai finalis Stand Up Comedy Academy season 2 pada tahun 2016.
Coki sendiri berhasil bertahan hingga 9 besar di kompetisi ini.[3]Coki kemudian bersama Tretan Muslim serta beberapa komika membentuk sebuah kelompok bernama Majelis Lucu Indonesia atau MLI.