SuaraSumsel.id - Usai dijemput di kediamannya ustadz Yahya Waloni akhirnya angkat bicara. Penceramah ini tidak mau disamakan dengan sosok Muhammad Kece yang dinilai melakukan pelecehan terhadap agama Islam.
Menurut Yahya, Muhammad Kace ialah orang yang tidak memiliki kapasitas pengetahuan di bidang keagamaan. Hal itu berbeda dengan dirinya.
Hal itu disampaikanoleh Yahya dalam sebuah tayangan video di kanal YouTube Pembela Habaib, yang dilansir pada 25 Agustus 2021 lalu.
Melansir terkini.id-jaringan Suara.com, dalam tayangan tersebut Ustadz Yahya Waloni mengungkapkan jika ia termasuk yang berpengalaman dan pakar teologi.
Baca Juga:Nasib Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Usai Diprank Sumbangan Rp 2 Triliun
"Tapi ini, makhluk satu ini, saya gak ngerti apakah dia mengerti kata katekisasi, apakah dia mengerti tentang eklesiologi, apakah dia paham tentang sakramen, apakah dia paham tentang liturgi,” ucap Yahya.
Menurut ia, bahasa yang dipakai oleh Muhammad Kace bukan merupakan bahasa seorang yang paham ketuhanan atau teolog.
“Manusia yang satu ini entah pendeta dari mana. Saya perhatikan bahasanya itu bukan bahasa teologis. Jadi Kece, atau Kace, atau Kucu, kamu belajar Kristen dengan baik dulu,” tuturnya.
Ia pun mengungkapkan tuduhan yang menganggap bahwa dirinya telah menodai agama lain.
“Ada yang bilang Yahya Waloni suka menista agama juga. Woi, kawan, beda kelas, beda kelas, beda kelas. Kami tahu etika hidup. Kami tahu etika bermasyarakat. Kami tahu etika beragama,” tegasnya.
Baca Juga:Kapolda Sumsel Dicopot, IPW Ungkit soal Donasi Bodong Rp 2 Triliun
Pernyataan-pernyataan yang dilontarkannya hanya menyinggung persoalan ajaran agama, bukan termasuk yang disakralkan agama lain.
“Kami menyinggung hanya soal teori, ajarannya. Kami tidak pernah menyinggung menyentuh simbol-simbol yang dianggap suci oleh agama lain. Camkan baik-baik,” tukasnya.
Yahya pun mengaku tak ingin menganggap ada nama Muhammad di nama Muhammad Kace.
Ia lebih memilih untuk menyebut YouTuber tersebut dengan kata Kace tanpa kata Muhammad.