SuaraSumsel.id - Nama Gibran memang tidak lepas dari sosok Presiden Joko Widodo. Ia kerap dibandingkan dengan sang bapak, saat memimpin kota Solo, Jawa Tengah.
Anak Jokowi ini ternyata punya gaya khas memimpin Kota Solo. Diketahui gaya Gibran Rakabuming Raka memiliki trik khusus memberikan kode di wilayah-wilayah yang notabenenya bermasalah atau berkonflik.
Melansir Suarasurakarta-Jaringan Suara.com, Gibran selalu tinggalkan mobil dinas dinasnya di lokasi-lokasi yang dianggap bermasalah atau sedang menjaadi sorotan publik.
Gibran pada pertama kali, meninggalkan mobil dinas di depan Kantor Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, pada Mei lalu. Pada saat itu, terjadi dugaan pelanggaran pungutan liar yang menyeret nama Lurah Gajahan.
Baca Juga:Pasien COVID 19 Sumsel Sembuh Meningkat, Keterisian RS Menurun
Setelah itu, Gibran menaruh mobil dinas di dekat tempat pemakaman umum (TPU) Cemoro Kembar, Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Juni 2021.
Pada saat itu, kasus dugaan perusakan makam oleh anak-anak siswa rumah belajar di Mojo, Pasar Kliwon, Solo.
Terakhir, mobil dinas Gibran ditinggalkan di depan SMK Batik 2 Solo Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo, pada Sabtu (21/8/2021) petang.
Gibran mengetahui rencana SMK Batik 2 Solo akan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) padahal Solo masih menjalankan PPKM Level 4.
Gibran pun tidak menjawab secara gamblang perihal ini saat ditanya wartawan.
Baca Juga:Ekspor Karet Sumsel Kian Menanjak, Meski Pandemi COVID 19
“Orang Solo kok ndadak takon [pakai tanya]. Wong Solo penuh kode dan filosofi. Artekno dewe, artekno dewe [Kamu artikan sendiri],” ujar dia tersenyum saat dimintai tanggapan wartawan, Kamis (24/6/2021) lalu.